kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Tahun depan, BRAU targetkan produksi 23 juta ton


Rabu, 14 Desember 2011 / 14:49 WIB
Tahun depan, BRAU targetkan produksi 23 juta ton
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan melintas di tol Jakarta-Cikampek, Bekasi Jawa Barat, Minggu (1/11/2020).


Reporter: Irma Yani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) menargetkan volume produksi di tahun depan mencapai 23 juta ton. Target tersebut, naik dari realisasi tahun ini yang diperkirakan sebesar 20 juta ton.

"Hingga November produksi kami sudah mencapai 18,5 juta ton, kami optimis bisa mengejar sisanya di Desember. Maka, tahun depan kami yakin bisa mencapai 23 juta ton begitu juga dengan volume penjualannya," kata Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk Rosan Roeslani, Rabu (14/12).

Dengan pencapaian itu, maka dia optimis di 2014 nanti volume produksi batubara BRAU mencapai 30 juta ton. "Target produksi itu akan digenjot dari Lati, Binungan, Sambarata, Parapatan dan Kelay. Kami tidak ada rencana akuisisi untuk mencapai produksi itu" lanjut Rosan.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah mendapatkan kontrak sebesar 60% dari produksi perseroan, sisanya 30% dari spot. Untuk sisa 10% sedang dicari kontrak baru pada 2012.

Selain itu, Perseroan juga akan meningkatkan penjualan batubara ke India. Saat ini, permintan batu bara terbesar masih dari China, yaitu sebesar 43,9%, dan India 8,6%.

"Mulai tahun depan kita harapkan permintaan dari India juga besar sama dengan China. Ini dilakukan agar kita mengurangi ketergantungan kepada China," ucapnya.

Sementara itu, kata Rosan, untuk rata-rata harga jual tahun ini sebesar US$ 81 per ton. Sementara tahun depan, diperkirakan sebesar US$ 80 per ton. Penurunan ini karena lebih banyak faktor internal, di mana produk batu bara kita bervariasi, dan juga faktor eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×