kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, Aneka Tambang (ANTM) fokus pada penyelesaian proyek hilir


Rabu, 27 November 2019 / 21:16 WIB
Tahun depan, Aneka Tambang (ANTM) fokus pada penyelesaian proyek hilir
ILUSTRASI. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus menggeber pengerjaan beberapa proyek hilir.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM, anggota indeks Kompas100) terus menggeber pengerjaan beberapa proyek hilir. ANTM tercatat memiliki setidaknya dua proyek hilir.

Yang pertama, pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur. Proyek pabrik feronikel Halmahera Timur memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan, sampai dengan September 2019 realisasi konstruksi telah mencapai 97%.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) segera operasikan tambang baru, ini jumlah cadangannya

"Ditargetkan konstruksi pabrik feronikel Halmahera Timur akan memasuki fase commisioning pada 2020," terang Kunto kepada Kontan.co.id, Rabu (27/11).

Dengan selesainya konstruksi pabrik feronikel Halmahera Timur, ANTM memiliki potensi peningkatan kapasitas produksi feronikel.

Kedua, ANTM juga tengah mengembangkan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kalimantan Barat. SGAR merupakan proyek pengembangan hilir kerjasama antara INALUM (kini MIND ID) dengan ANTM.

Konstruksi proyek SGAR tahap pertama memiliki kapasitas produksi 1 juta ton SGA. Sejalan dengan initial production SGAR direncanakan pada 2022, ANTM berharap bisa melakukan groundbreaking pada tahun ini.

Baca Juga: Ekspor distop, bagaimana nasib ore nikel kadar rendah?

Meskipun demikian, Kunto mengatakan, ANTM juga tetap berupaya mempertahankan dan menurunkan lebih lanjut biaya tunai sebagai bagian dari efisiensi agar tetap memiliki daya saing usaha.

Untuk diketahui, penggunaan belanja modal alias capital expenditure (capex) pun dialokasikan untuk proyek pengembangan ANTM ini. Sampai dengan kuartal III 2019, ANTM mencatat realisasi belanja modal sebesar Rp 842,67 miliar.

Mengenai belanja modal tahun depan, Kunto bilang, pihaknya belum dapat menyampaikan proyeksi belanja modal tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×