kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Tahun 2021, Kalbe Farma (KLBF) targetkan pendapatan tumbuh di atas 5%


Rabu, 23 Desember 2020 / 14:37 WIB
Tahun 2021, Kalbe Farma (KLBF) targetkan pendapatan tumbuh di atas 5%
ILUSTRASI. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Kalbe Farma Tbk di Jakarta.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2021 dapat melebihi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah. Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan ekonomi tumbuh di kisaran 5% pada tahun depan.

"Jadi, Kalbe Farma akan tumbuh di atas 5%, bisa plus 2% atau plus 3% dari target pertumbuhan ekonomi pemerintah," ungkap Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata dalam pers konferensi secara virtual, Rabu (23/12).

Untuk mencapai target tersebut, Kalbe Farma akan melakukan ekspansi di semua lini bisnis, yaitu obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik. Dengan begitu, semua lini bisnis punya kesempatan untuk bertumbuh.

Bernadus menyampaikan, Kalbe Farma akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun-Rp 1,1 triliun untuk 2021. 

Baca Juga: RUPSLB Kalbe Farma terima pengunduran diri Ongkie Tedjasurja

Menurut dia, besaran capex tersebut juga akan tetap sama untuk tahun 2022 dan 2023. Pasalnya, capex dalam jumlah besar, yakni di atas Rp 1,5 triliun sudah pernah digelontorkan pada tahun 2019.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, pihaknya akan terus meningkatkan pemanfaatan platform online dan teknologi digital untuk menunjang pertumbuhan bisnis. Inovasi tersebut terlihat dari adanya konsultasi online lewat Klik Dokter, pemberian resep obat secara online, dan pengiriman obat maupun produk kesehatan dengan menggandeng pihak ketiga.

Menurut Vidjongtius, pemanfaatan platform online dan teknologi digital bertujuan untuk menyediakan layanan kesehatan masyarakat yang lebih memilih tetap di rumah. "Jadi, kami harus mengombinasikan mana yang bisa dilakukan secara offline dan mana yang online," ucap dia.

Tak hanya masyarakat secara umum, pelaku usaha juga dapat memanfaatkan layanan online ini. Sebagai contoh, saat ini apotek dan rumah sakit sudah bisa memesan obat dan produk kesehatan lainnya melalui aplikasi EMOS yang dikelola anak usaha Kalbe Farma, PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

Selanjutnya: Enseval Putera Megatrading (EPMT) anggarkan capex Rp 100 miliar tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×