kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Surya Semesta Internusa (SSIA) Raih Marketing Sales Rp352,6 Miliar per September 2025


Kamis, 06 November 2025 / 10:07 WIB
Surya Semesta Internusa (SSIA) Raih Marketing Sales Rp352,6 Miliar per September 2025
ILUSTRASI. PT Surya Semesta Internusa (SSIA) mencatat penurunan marketing sales 87,3% YoY menjadi 18 hektare per September 2025. Penjualan BYD jadi pemicu.. Foto:Dok. Suryacipta of Industry


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales seluas 18 hektare dari inventaris lahan Suryacipta Karawang dan Subang Smartpolitan per September 2025. Luasan lahan itu setara dengan Rp 352,6 miliar.

Raihan tersebut turun 87,3% secara tahunan alias year on year (YoY) dari 141,8 hektare setara Rp 1,74 triliun per September 2024.

“Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penjualan lahan dalam jumlah besar kepada BYD di Subang Smartpolitan pada tahun lalu, yang bersifat satu kali (one-off),” kata Erlin Budiman, VP of Investor Relations & Corporate Communications, dalam keterbukaan informasi, Senin (3/11/2025).

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Mau Restrukturisasi Anak Usaha, Begini Detailnya

Secara keseluruhan, unit properti SSIA, yang mencakup pendapatan kawasan industri, biaya pemeliharaan, sewa komersial, dan residensial, meraih Rp 545,0 miliar di kuartal III-2025, turun 19,4% YoY dari Rp 676,0 miliar.

Bisnis utama properti SSIA dijalankan oleh PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang mencatat total pendapatan sebesar Rp 537,2 miliar per September 2025.

 

Pendapatan dari penjualan lahan mencapai Rp 283,8 miliar, turun 26,7% YoY akibat waktu pengakuan penjualan lahan.

Sementara itu, segmen pendapatan nonlahan terus menunjukkan momentum positif, tumbuh 4,7% YoY menjadi Rp 253,4 miliar. Ini didukung oleh pendapatan berulang dari layanan pengelolaan kawasan dan aktivitas terkait infrastruktur.

“Backlog penjualan lahan SCS per kuartal III-2025 sebesar Rp 443,8 miliar yang diterjemahkan dari 31,2 hektare tanah,” katanya.

Selanjutnya: MedcoEnergi Bergabung dengan OGMP 2.0, Perkuat Komitmen terhadap Strategi Net-Zero

Menarik Dibaca: Bekasi Siap Punya TOD Baru, Potensi Investasi Properti di Timur Jakarta Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×