kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Suntik US$ 400 juta, Abu Dhabi Investment jadi investor baru pra-IPO GoTo


Kamis, 21 Oktober 2021 / 20:09 WIB
Suntik US$ 400 juta, Abu Dhabi Investment jadi investor baru pra-IPO GoTo
ILUSTRASI. Abu Dhabi Investment jadi investor baru pra-IPO GoTo.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GoTo Group, ekosistem digital terbesar di Indonesia, menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), yang menjadikan ADIA memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo dengan nilai investasi sebesar US$ 400 juta.

Transaksi tersebut menjadi investasi pertama Departemen Private Equities ADIA ke dalam perusahaan teknologi Asia Tenggara, dan sekaligus investasi terbesarnya di Indonesia.

ADIA akan menjadi investor terbaru yang masuk ke dalam daftar investor global di GoTo saat ini. Menyusul Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, PayPal, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent dan Warburg Pincus.

Andre Soelistyo, CEO GoTo Group senang menyambut ADIA sebagai investor terbaru dan yang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO GoTO. "Dukungan dengan skala seperti ini menegaskan keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan besar selanjutnya untuk investasi teknologi," kata Andre dalam siaran pers, Kamis (21/10).

Baca Juga: Abu Dhabi wealth fund to lead GoTo's pre-IPO funding with $400 million

Hamad Shahwan Al Dhaheri, Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA menyatakan, investasi di GoTo sejalan dengan berbagai tema investasi utama ADIA, termasuk pertumbuhan ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara yang berkembang pesat.

"Kami melihat potensi yang kuat di wilayah ini, terutama di Indonesia, di mana latar belakang ekonomi yang dinamis mendorong ADIA untuk terus memperkuat kehadirannya di negara ini," kata Hamad.

Ia mengaku, telah mengikuti dengan cermat berbagai pekerjaan yang telah dilakukan Gojek dan Tokopedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di kawasan ini, bahkan sebelum mereka bersatu. "Kami sangat senang bisa bermitra dengan GoTo dan tim manajemennya di fase perkembangan selanjutnya," kata Hamad.

Selanjutnya: Gojek luncurkan GoCorp, sasar pelaku usaha untuk mengatur transportasi karyawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×