kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Summarecon (SMRA) kantongi Rp 230 miliar dari penjualan unit Cluster Martinez Serpong


Selasa, 26 Februari 2019 / 11:32 WIB
Summarecon (SMRA) kantongi Rp 230 miliar dari penjualan unit Cluster Martinez Serpong


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) baru saja baru saja meluncurkan Cluster Martinez di Serpong pada Sabtu (23/2). Sebanyak 233 unit terjual atau mencapai 93% dari total sekitar 250 unit yang ditawarkan.

Sekretaris Perusahaan SMRA Jimmy Kusnadi mengatakan bahwa dari hasil penjualan unit tersebut, pihaknya mengantongi dana sejumlah Rp 230 miliar, dengan harga per unit Rp 1 miliar.

"Cluster ini adalah salah satu cluster dengan harga terendah yang pernah diluncurkan SMRA di Serpong. Ini mengikuti strategi Mgmt untuk fokus pada penjualan properti dengan harga terjangkau untuk meningkatkan penjualan kami. Sekaligus jadi strategi untuk hadapi tantangan soal stabilitas ekonomi dan politik di 2019" paparnya kepada kontan.co.id, Senin (25/2).

Lebih lanjut Jemmy mengungkapkan bahwa kontribusi dari penjualan unit Cluster Martinez Serpong bagi Pendapatan SMRA di 2019 sebesar 6% dari target total penjualan.

Selain itu, ia juga membeberkan bahwa sepanjang 2019 ini, pihaknya sudah menyiapkan rencana peluncuran beberapa produk dari lokasi pengembangan yang ada yaitu Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang dan Makassar.

"Target penjualan untuk proyek-proyek tersebut sebesar Rp 4 triliun. Produk yang rencananya akan banyak ditawarkan merupakan produk yang terjangkau di kalangan menengah," tandas dia.

Tahun ini SMRA juga menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh masing-masing sekitar 10%. Selain itu, SMRA ikut menargetkan pertumbuhan pra-penjualan atau marketing sales di tahun ini sebesar Rp 4 triliun atau sama dengan tahun lalu. "Sementara, porsi recurring income sebesar 30% dari total pendapatan tahun ini," tambah Jemmy.

Untuk mencapai target tersebut, SMRA berupaya untuk fokus pada proyek pembangunan yang tersebar di enam lokasi di antaranya Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang dan Makassar. "Kontribusinya masing-masing sebesar 50%, 18%, 15%, 7%, 6% dan 4%," imbuh Jemmy.

Tahun ini, SMRA juga menyiapkan belanja modal sebesar Rp 2,4 triliun. "Uangnya sebagian besar untuk keperluan konstruksi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×