Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kepungan sentimen negatif di sektor properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tetap berekspansi. Analis menilai pasar masih akan tertarik untuk memburu proyek SMRA.
Sebagai informasi, SMRA baru saja memperkenalkan proyek skala kota (township development) bertajuk Summarecon Crown Gading (SCG). Proyek tersebut akan dikembangkan di atas lahan seluas 437 hektare.
Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim menilai, dengan berakhirnya insentif PPN DTP memang akan menjadi pertimbangan bagi para pembeli properti di tengah kenaikan suku bunga. Namun jika melihat kelebihan yang ditawarkan untuk proyek ini dapat menjadi daya tarik tersendiri yang memiliki konsep all in one city.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Menambah Proyek Township Baru
"Selain itu untuk proyek SCG ini kami melihat yang menawarkan landed house yang memiliki target kelas menengah ke atas, maka minat terkait proyek SCG ini masih tinggi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/10).
Lukman juga menilai prospek SMRA masih positif di tengah kondisi ekonomi dengan sentimen negatif yang datang dari kenaikan suku bunga dan pelemahan ekonomi. Pihaknya melihat kinerja SMRA pada sisa akhir tahun masih berpotensi membukukan kinerja yang positif.
"Kami memperkirakan SMRA masih berpotensi membukukan kinerja yang positif, dengan marjin kotor yang masih dijaga pada level 50%," kata dia.
Baca Juga: Dikepung Sentimen Negatif, Summarecon Agung (SMRA) Tetap Pilih Ekspansi
Dari kinerja saham, SMRA tercatat masih berada di zona merah. Sebulan terakhir, harga sahamnya sudah turun 19,86% dan sejak awal tahun harga sahamnya turun 32,34%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan SMRA masih berada pada fase downtrend dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Selama tidak terkoreksi ke bawah support, maka kami perkirakan koreksi SMRA cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali, meskipun dari MCD dan Stochastic masih bergerak di area negatifnya," kata Herditya.
Herditya merekomendasikan hold SMRA dengan support Rp 535 dan resistance Rp 610. Sementara Lukman menilai investor dapat memperhatikan SMRA yang saat ini masih memiliki PBV 1,05.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News