Reporter: Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Dollar Australia masih melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya. Hasil rapat Reserved Bank Australia (RBA) yang menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunga di level 2,5% melemahkan aussie.
Di pasar spot, Selasa (17/12),hingga pukul 17.00 WIB, pasangan mata uang AUD/USD turun 0,18% ke 0,8932. Pairing AUD/JPY menurun 0,23% menjadi 91,96. Sedangkan, pasangan EUR/AUD naik 0,20% menjadi 1,5409 dari hari sebelumnya.
RBA menyatakan akan tetap menahan kebijakan pelonggaran moneter. Gubernur RBA, Gleen Stevens, minggu lalu mengatakan, langkah ini dilakukan demi mendukung laju ekonomi Australia.
Pemerintah Australia menyatakan, defisit anggaran Australia telah meningkat menjadi US$ 42 miliar hingga Juni tahun ini. Perdana Menteri Australia, Tony Abbott juga mengingatkan bahwa Australia tengah menghadapi masa defisit anggaran.
Tonny Mariano, Analis Harvest International Futures mengatakan, aussie melemah karena pernyataan petinggi RBA tersebut. Sebelumnya, Glenn juga menyatakan menginginkan aussie melemah. Tekanan AUD bertambah, setelah muncul pernyataan RBA akan menahan suku bunga di level 2,5%.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures juga bilang, kebijakan RBA menahan suku bunga di 2,5% membuat aussie tertekan. Padahal, data ekonomi Australia menunjukkan hasil yang positif. Data tingkat penjualan kendaraan Australia di bulan Desember 2013, misalnya, meningkat 1,8% dari bulan sebelumnya 0,9%. " Keputusan RBA membuat aussie tidak mampu menguat juga terhadap dollar AS," kata dia.
Saat ini, pasar tengah menunggu hasil keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18 Desember. Ariston Tjendra, Analis Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan EUR/AUD menguat lantaran data di zona Euro yang positif. Itu terlihat dari data manufaktur di sejumlah negara Eropa yang menunjukkan perbaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News