kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.887   61,00   0,38%
  • IDX 7.129   -31,79   -0,44%
  • KOMPAS100 1.094   -0,86   -0,08%
  • LQ45 868   -3,58   -0,41%
  • ISSI 216   0,12   0,05%
  • IDX30 443   -2,98   -0,67%
  • IDXHIDIV20 536   -4,30   -0,80%
  • IDX80 125   -0,18   -0,15%
  • IDXV30 133   -2,27   -1,67%
  • IDXQ30 148   -1,19   -0,80%

Suku Bunga Melandai, Emiten Teknologi Bakal Ngegas Tahun Depan


Kamis, 14 Desember 2023 / 18:41 WIB
Suku Bunga Melandai, Emiten Teknologi Bakal Ngegas Tahun Depan
ILUSTRASI. rekomendasi saham emiten teknologi di tahun depan


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor teknologi termasuk e-commerce berpotensi kembali bertenaga pada 2024. Ini sejalan dengan potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral. 

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli menjelaskan penurunan suku bunga dapat menggenjot daya beli masyarakat sehingga mendorong kinerja emiten teknologi. 

"Perusahaan teknologi berpotensi membukukan adjusted EBITDA yang positif dalam beberapa tahun ke depan, jika penurunan suku buka terealisasi," kata dia dalam Media Day, Kamis (14/12). 

Tak hanya menguntungkan perusahaan e-commerce dalam negeri, Christopher menilai penurunan suku bunga ini juga akan mendorong prospek teknologi di luar Indonesia. 

Baca Juga: Masuknya TikTok Diharapkan Dongkrak Kontribusi GOTO Terhadap Kredit Bank Jago (ARTO)

Pasalnya, tren suku bunga tinggi menjadi momok yang mengerikan bagi emiten e-commerce. Selain menekan konsumsi, beban bunga dari utang para perusahaan juga akan membengkak.

Mirae Asset Sekuritas menilai ada dua emiten teknologi dalam negeri yang bisa dicermati, yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). 

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli.

Christopher menjelaskan potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga memberikan sentimen positif bagi kedua emiten teknologi karya anak bangsa itu. 

"Tingkat penetrasi internet penduduk Indonesia yang tinggi, bisa mendorong ekonomi digital bisa tumbuh dengan pesat," kata dia. 

Menurutnya BUKA akan diuntungkan dari ekspansinya di segmen specialty verticals dan segmen online to offline (O2O) lewat program Mitra Bukalapak di luar tier 1.

Bahkan, Christopher memproyeksikan Bukalapak bisa mencetak adjusted EBITDA positif lebih dulu dibanding pesaing lainnya pada akhir 2023. 

 

Sementara masuknya TikTok ke dalam PT Tokopedia berpotensi mempercepat GOTO untuk mencapai adjusted EBITDA. Namun ia belum bisa memproyeksikan kapan GOTO bisa mencapai target itu. 

Adapun Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy BUKA dengan target harga di Rp 240. Sementara untuk rekomendasi dan target harga GOTO masih dalam evaluasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×