kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Suku bunga BI lebih baik bertahan


Selasa, 03 November 2015 / 19:38 WIB
Suku bunga BI lebih baik bertahan


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Berkembang peluang di pasar bagi BI untuk memangkas suku bunganya sebelum The Fed menaikkan suku bunga yang diprediksi akan terjadi pada Desember 2015 mendatang. Meski demikian, diprediksi itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Jameel Ahmad, VP of Corporate Development & Chief Market Analyst Forextime Ltd di Jakarta menganalisis Bank Indonesia belum akan mengambil keputusan untuk memangkas suku bunganya dalam waktu dekat.

Itu akan menurunkan minat pelaku pasar terhadap Indonesia. “Bisa menggoyangkan rupiah,” kata Jameel.

Sementara selama ini yang diupayakan Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas rupiah. Belum lagi salah satu faktor yang menjadikan rupiah menarik adalah yield yang tinggi. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, yield tinggi menarik minat investor dan pelaku pasar.

Maka dirasa kebijakan BI untuk mempertahankan suku bunganya adalah keputusan yang baik. “Walaupun memang ada keuntungan yang bisa diraih jika suku bunga diturunkan,” papar Jameel.

Keuntungan itu seperti menggeliatnya aktivitas ekonomi lokal karena suku bunga yang rendah. Namun memang perlu sikap bijaksana dan timing yang pas sebelum menurunkan suku bunga.

“Ada pergerakan berlawanan yang membayangi pasar dan itu harus dipertimbangkan matang,” tambah Jameel.

Sebagai contoh, Jameel memberikan perbandingan, India sudah beberapa kali memangkas suku bunganya, efeknya India ditinggalkan investor. “Jangan sampai hal itu terjadi di Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×