Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. PT Sugih Energy Tbk saat ini tengah memproses due dilligence akuisisi dua tambang minyak dan gas (migas). Emiten berkode saham SUGI ini menargetkan, proses due dilligence itu rampung bulan ini.
Jika demikian, akuisisi bisa terlaksana sebelum tahun ini berganti. "Hasil awal due diligence menunjukkan dua blok itu memiliki kemampuan produksi atau lifecycle hingga 10 tahun," ujar Andhika Anindyaguna, Direktur Sugih Energy, Selasa (17/7).
Nilai kapasitas produksi dua blok migas itu, kemungkinan baru diketahui bulan depan. Hasil due dilligence itu akan mempengaruhi harga akusisi yang akan ditawarkan perseroan. Estimasi awal, harga akuisisi dua tambang yang berlokasi di Sumatra itu masing-masing sekitar US$ 50 juta dan US$ 100 juta.
Begitu nanti due dilligence dan harga akuisisi ditetapkan, pengelola Sugih akan memulai pencarian pendanaan proyek. Rencana awal, perseroan akan melobi lembaga keuangan asing untuk menggaet dana pinjaman.
Andhika menjelaskan, Sugih berambisi mengejar target akuisisi dua blok migas bulan ini, agar pendapatan perseroan bisa ikut terkerek. Apalagi, hingga kini aset migas Sugih belum ada yang berproduksi. Melainkan masih dalam tahap eksplorasi.
Aset tersebut di antaranya adalah Blok Lemang. Blok itu dibeli Sugih melalui pengambilalihan 100% saham Eastwin Global Investment Ltd dari Roots Capital Asia Ltd. Eastwin memiliki 49% hak partisipasi di blok migas tersebut.
Pengambilalihan itu tuntas pekan lalu, dengan nilai transaksi senilai US$ 230 juta. Sugih menebusnya dengan memakai duit hasil rights issue tempo hari, yang meraup dana Rp 2,43 triliun.
Tahun ini, praktis pendapatan Sugih hanya berasal dari PT Resources Jaya Teknik Management Indonesia. Anak usaha anyar yang baru diakuisisi Sugih bulan lalu senilai Rp 5,1 miliar.
Resources Jaya bergerak di bidang jasa pengeboran migas. Tahun lalu, perusahaan itu mencatat pendapatan Rp 140 miliar.
Jika akuisisi dua blok migas itu terealisasi tahun ini, pendapatan Sugih bisa ikut tersumbang. Pada kuartal I-2012, laba bersih Sugih anjlok 138% menjadi minus Rp 3,96 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News