Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street menguat jelang akhir pekan. Indeks utama Wall Street naik, menyusul dorongan dari teknologi dan saham dengan pertumbuhan tinggi.
Jumat (9/9) pukul 21.13 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,84% ke 32.043. Indeks S&P 500 menguat 0,87% ke 4.040. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 1,49% ke 12.039.
Investor menunggu data inflasi utama minggu depan untuk petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Komentar hawkish Gubernur The Fed Jerome Powell mengangkat volatilitas di pasar saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin. Tapi, tiga indeks utama masih di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan dan menghentikan penurunan beruntun tiga minggu.
"Pasar saham mengalami oversold (jenuh jual) dalam beberapa minggu terakhir di bulan Agustus dan ini adalah reli yang melegakan," kata Dennis Dick, kepala struktur pasar di Triple D Trading kepada Reuters.
Baca Juga: Menguat di Tengah Kenaikan Harga BBM, Ini Arah IHSG Pekan Depan
Dia mengatakan bahwa data inflasi yang dirilis pekan depan akan ringan. Terjadi deflasi harga komoditas yang signifikan dalam empat pekan terakhir.
Investor akan mengamati laporan inflasi AS Agustus yang akan dirilis Selasa depan. Data ini menjadi petunjuk untuk mengukur kemungkinan kenaikan suku bunga besar dari The Fed pada pertemuan kebijakannya di akhir bulan.
Para trader memperkirakan peluang 87% dari kenaikan suku bunga 75 basis points pada pertemuan berikutnya. Peluang kenaikan suku bunga ini naik dari 57% seminggu sebelumnya, menurut Fedwatch CME Group.
Baca Juga: 10 Saham Paling Cuan Sepanjang 2022, ADMR, BIPI, ESSA, ITMG Berpotensi Lanjut Menguat
Menambah suasana optimistis pada hari Jumat adalah data yang menunjukkan harga konsumen dan produsen China naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Data terbaru ini mengipasi harapan untuk lebih banyak stimulus dari Beijing.
Namun, S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi masing-masing turun hampir 7% dan 9,6%, dari puncaknya yang dicapai pada pertengahan Agustus. Pelemahan terjadi karena The Fed dan bank sentral utama lainnya menegaskan kembali komitmen mereka untuk menurunkan inflasi yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News