Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan mendatar rupiah pada akhir tahun masih berlanjut. Di pasar spot, Rabu (27/12), rupiah hari ini konsolidasi dan ditutup melemah 0,05% ke level Rp 13.561 per dollar Amerika Serikat (AS). Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,03% ke Rp 13.562 per dollar AS.
Rully Arya Wisnubroto, ekonom Bank Mandiri melihat, pergerakan rupiah cenderung stabil karena merespon pergerakan pasar yang masih cenderung sepi lantaran diliputi oleh suasana libur. "Kondisi ini akan terjadi hingga akhir pekan dalam tiga hari ini," kata Rully saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/12).
Menurut Rully, dalam jangka pendek, belum ada data internal yang bisa menggerakkan rupiah secara signifikan. Dalam jangka menengah, Rully melihat rupiah berpeluang untuk melanjutkan penguatan.
Pasalnya dalam menyambut tahun baru esok, fundamental Indonesia menunjukkan apresiasi, terutama setelah lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menaikkan peringkat surat utang Indonesia. "Artinya secara umum, kebijakan fiskal dan moneter Indonesia sudah dianggap cukup bagus untuk mendukung momentum ekonomi dan menjaga inflasi," lanjut dia.
Apalagi, suku bunga Amerika Serikat di tahun depan yang diperkirakan bakal naik tiga kali tidak akan jadi sentimen negatif karena dapat diantisipasi jauh hari. Dalam skenario buruknya, rupiah bisa kembali tembus level Rp 13.600 bila ternyata The Federal Reserve lebih agresif dalam menaikan suku bunganya.
Sedangkan dalam jangka pendek, esok akan terdapat data klaim pengangguran AS. Jika realisasi klaim lebih rendah daripada perkiraan 241.000 klaim, maka dollar AS bisa menguat.
Untuk pergerakan esok, Rully memperkirakan, rupiah akan menguat ke rentang Rp 13.540-Rp13.570 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News