Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor ritel menghadapi tantangan yang berat di tengah pandemi Covid-2019. Oleh karenanya, perusahaan ritel menerapkan beberapa strategi untuk menggaet pelanggan mulai dari memperkuat penjualan secara online hingga menggelar diskon.
Apalagi dalam rangka merayakan hari kemerdekaan, berbagai gerai ritel mengadakan diskon, misalnya gerai makanan Pizza Hut milik PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA). Ada juga gerai makanan KFC milik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).
Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian menjelaskan pemberian diskon dapat berdampak positif bagi emiten ritel. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah tingkat kunjungan konsumen yang belum pulih sepenuhnya.
Baca Juga: Target Minimal Sudah Tercapai, IHSG Rawan Aksi Ambil Untung
"Tetap akan ada peningkatan, namun tidak lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," jelas Robert ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/8).
Selain itu Robert menejelaskan, diskon-diskon yang dilakukan emiten hanya berdampak pada peningkatan volume penjualan, tetapi secara gross margin akan menurun.
Oleh karenanya, bagi emiten-emiten yang menggelar diskon, Robert bilang perlu untuk memperhatikan kondisi gross margin perusahaan. Selain itu, emiten perlu juga memperhatikan inventory level. Strategi diskon ini bisa membantu mengurangi inventory level yang menumpuk, sehingga memperbaiki working capital.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sentimen yang lebih mempengaruhi pergerakan harga saham emiten ritel saat ini adalah kepastian perpanjangan pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) transisi pada 27 Agustus 2020 mendatang.
Asal tahu saja, pada Jumat (14/8) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan PSBB transisi kembali diperpanjang selama dua pekan.
Robert masih memasang hold rating untuk sektor retail. Hal ini mempertimbangkan minimnya katalis positif dan tingkat kunjungan konsumen yang belum pulih sepenuhnya. Walau begitu di kuartal III 2020 sektor ritel diprediksi masih lebih baik dibanding periode-periode sebelumnya.
Tidak jauh berbeda, Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika Putri D menjelaskan bahwa program-program diskon memang bisa menjadi katalis positif bagi saham-saham emiten ritel, akan tetapi dalam jangka pendek saja.
Adapun program diskon bisa mendorong kinerja emiten ritel yang telah tertekan sepanjang kuartal II akibat PSBB. Walau begitu, ia menekankan pemberi diskon perlu berhati-hari memperhatikan rentang margin.
"Sehingga, setidaknya hal ini bisa sedikit mengimbangi kontraksi penjualan yang terjadi di semester I 2020," imbuhnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/8).
Di tengah kondisi saat ini, Putu masih merekomendasikan buy saham ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp 870. Rekomendasi ini berdasar target pasar MAPI didominasi kelas menegah ke atas yang diekspektasikan memiliki porsi disposable income yang jauh lebih besar. Selain itu, secara seasonal MAPI selalu membukukan penjualan yang lebih tinggi di kuartal IV.
Baca Juga: Saham-saham ini dinilai punya valuasi murah, simak rekomendasinya
Ia juga merekomendasikan buy untuk saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp 2.000. Saran ini mempertimbangkan strategi ERAA yang membangun konsep penjualan omni channel sehingga membantu konsumen untuk tetap dapat berbelanja dengan mematuhi protokol yang ada.
Sementara itu, di tengah kondisi yang dibayang-bayangi Covid-19, Robert cenderung menjagokan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan ERAA. Sebab, segmentasi pasarnya menyasar kelas menengah atas yang masih memiliki purchasing power atau daya beli relatif kuat. Khusus untuk ACES, Robert melihat produk-produk olahraga dan hobi mendapat respon yang positif karena tren berolahraga yang cenderung meningkat akhir-akhir ini.
Adapun Robert menyarankan hold kedua saham itu dengan target harga Rp 1.675 untuk ACES dan Rp 1.620 untuk ERAA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News