kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Stok melimpah, harga CPO tertekan


Jumat, 18 Januari 2013 / 07:58 WIB
Stok melimpah, harga CPO tertekan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/8/2021). Perdagangan IHSG pada sesi pertama ditutup melemah 62,86 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.076,64. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) melorot. Persediaan CPO yang masih tetap tinggi di Malaysia dan Indonesia menjadi salah satu penyebab harga CPO turun.

Harga CPO untuk pengiriman April 2013 di Bursa Derivatif Malaysia, Kamis (17/1) pukul 18.45 WIB, turun 2,09% menjadi RM 2.379 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Sementara, harga CPO di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) untuk pengiriman April 2013 juga turun 1,85% menjadi Rp 7.680 per kilogram (kg).

Persediaan CPO di Malaysia melonjak hingga mencetak rekor baru sepanjang masa yakni 2,63 juta ton di Desember 2012.  Sementara data Intertek menunjukkan, ekspor dari Malaysia pada dua minggu pertama tahun ini, turun 21% menjadi 570.510 ton.

Selain itu, persediaan CPO di Indonesia juga diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 3,5 juta ton pada bulan Januari ini.

Kenaikan stok ini berpotensi menimbulkan perang tarif pajak antara Indonesia dan Malaysia. Sebelumnya, Malaysia telah memberlakukan pajak ekspor sebesar 0% yang mulai berlaku awal tahun ini.

Aksi ambil untung

Sentimen negatif juga datang dari India. Negara ini berniat meningkatkan pajak impor CPO. Faiyaz Hudani, analis Kotak Commodity Services di Mumbai mengatakan, langkah ini akan makin melemahkan permintaan global terhadap CPO.

Namun, menurut dia, dampaknya tidak akan lama. "Karena harga CPO termasuk murah ketimbang harga minyak kedelai lokal di India," ujar Faiyaz seperti dikutip Bloomberg.   

Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures, mengatakan, penurunan harga CPO saat ini masih wajar, karena ada aksi ambil untung (profit taking). 

Harga CPO saat ini sedang masuk fase konsolidasi. Menurut Ariana, pengiriman CPO dari Indonesia dan Malaysia ke China diperkirakan masih akan melemah. Ini secara otomatis akan berdampak pada pergerakan harga CPO di pasar komoditas. 

Juni Sutikno, analis Philips Futures Indonesia menambahkan, harga CPO tidak akan turun terlalu tajam. Meskipun, sinyal bearish tetap terlihat dari indikator teknikal. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area positif, tetapi bergerak turun, mengindikasikan adanya sinyal koreksi. 

Prediksi Ariana, harga CPO di hari ini bergerak di RM 2.368- RM 2.439 per ton.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×