Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas dunia diprediksi akan terus melanjutkan kenaikan untuk hari kelima. Penyebabnya, pasar berspekulasi bahwa bank snetral global akan segera mengambil langkah-langkah kongkret untuk menyokong perekonomian mereka.
Sekadar informasi, pada pukul 11.39 waktu Singapura, harga emas di pasar spot tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.621,95 per troy ounce. Namun pada transaksi sebelumnya, harga emas bergerak liar.
Pada 27 Juli lalu, harga emas sempat bertengger di level US$ 1.629,35 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sejak 19 Juni lalu.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,5% menjadi US$ 1.630 per troy ounce di COmex, New York.
Kemungkinan terdongkraknya harga emas terjadi sebelum the Federal Reserve menggelar pertemuan dua hari yang dimulai besok (31/7). Pelaku pasar berspekulasi, bank sentral kemungkinan besar akan memberikan sinyal penggelontoran stimulus tambahan yang dapat memperlemah posisi dollar. Seperti yang diketahui, pergerakan harga emas bertolakbelakang dengan dollar AS.
"Dalam jangka pendek, pergerakan harga emas diprediksi masih akan terus menanjak. Hal itu bisa terjadi jika pasar kecewa pada ketiadaan aksi dari the Fed," ujar James Steel, analyst HSBC Securities Inc di
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News