Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bisnis galangan kapal, PT Steadfast Marine mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada tahun ini.
Komisaris Utama Steadfast Marine Eddy Kurniawan Logam menyatakan, pada 2016, perusahaan mencatatkan net profit sekitar Rp 11 miliar-Rp 12 miliar. Sedangkan pada 2017, perusahaan mencatatkan net profit lebih dari Rp 10 miliar.
Sementara, pendapatan pada 2017 mencapai Rp 360 miliar. “Jadi kalau bisnis galangan kapal ini tergantung dari delivery kapal,” kata Eddy di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/4).
Perusahaan yang bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini memiliki klien besar seperti Departemen Perhubungan, TNI Angkatan Darat, dan permintaan kapal PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Selain itu, Steadfast Marine juga menangani permintaan kapal untuk kebutuhan pasar luar negeri. Jenis kapal yang dipesan, diantaranya untuk kebutuhan pelabuhan dan terminal, pengeboran migas lepas pantai, transportasi publik, maupun kapal untuk keamanan dan pertahanan.
Steadfast mampu membangun kapal berkapasitas hingga 500 gross tonage (GT). Kapal yang dibangun selama ini seperti jenis anchor handling tug, crew boat, diving support vessels, dredger, kapal motor cepat, landing craft tank, self propelled oil barge dan tug boat.
Saat ini, Eddy menyatakan, perusahaan berfokus menjaring proyek dari dalam negeri. Ini sekaligus untuk memenuhi kebutuhan dan mendukung program pemerintah yaitu tol laut. Meski demikian, pihaknya juga mengincar pasar luar negeri. “Kami juga melakukan marketing di luar negeri,” ujarnya.
Sebagai catatan, calon emiten ini berencana melepas 35% saham dalam hajatan IPO. Namun, harga penawaran saham dan dana yang dibidik belum ditetapkanr. “Rencananya (hasil IPO) untuk modal kerja,” imbuh Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News