Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Para pecandu saham emiten yang masuk kelompok usaha Grup Bakrie harus bersabar. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih meneruskan penghentian sementara (suspend) perdagangan saham-saham Grup Bakrie yang sudah berlangsung sejak Selasa (7/10).
Keenam emiten itu adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Mereka sebenarnya sudah menuruti permintaan otoritas bursa untuk menggelar paparan publik serentak pada Senin (13/10), dan sudah menyerahkan hasilnya kepada BEI, kemarin (14/10).
Erry Firmansyah, Direktur Utama BEI, mengatakan bahwa BEI masih ingin meminta penjelasan tambahan kepada Bakrie & Brothers sehubungan rencana aksi korporasi atas anak-anak usahanya. "Kami sudah mengirimkan surat kepada manajemen Grup Bakrie atas beberapa hal yang masih belum jelas," katanya kepada KONTAN, kemarin, tanpa menjelaskan rinciannya.
Otoritas bursa, kata Erry, hanya menunggu jawaban dari raksasa bisnis ini dan tidak berencana memanggil kembali. Atas pertimbangan itulah, BEI memutuskan saham-saham enam perusahaan Grup Bakrie masih di-suspend hari ini.
Keputusan BEI ini juga sesuai dengan permintaan manajemen Grup Bakrie dalam paparan publiknya Senin lalu. Direktur Bakrie & Brothers Ari Saptari Hudaya berharap BEI masih menghentikan sementara perdagangan sahamnya sepanjang pekan ini. Alasannya, Grup Bakrie sedang dalam proses negosiasi dengan beberapa investor yang berminat membeli saham anak usahanya.
Di tengah perpanjangan suspend enam emiten Grup Bakrie, kemarin beredar kabar bahwa Kementerian BUMN meminta PT Aneka Tambang Tbk dan PT Tambang batubara Bukit Asam Tbk bekerjasama dengan Grup Djarum membeli saham Bumi. "Bagaimana mekanismenya?" tepis Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
Direktur Utama Bukit Asam Sukrisno membantah ada perintah itu. Ia hanya menyatakan bahwa perusahaannya memang masih melakukan pembicaraan awal dengan Antam. Selain itu, konsorsium BUMN ini juga melibatkan perusahaan swasta. "Tak mungkin hanya kami berdua," imbuhnya tanpa bersedia menyebut nama anggota konsorsium lain.
Manajemen BNBR enggan menanggapi berbagai informasi yang berseliweran kemarin. "Tidak ada yang bisa dikatakan untuk saat ini. Jika memang perlu, kami akan memberi pernyataan," tukas Direktur BNBR Dileep Srivastava.
Apa pun kabar yang beredar, Gina Novrina Nasution, analis Paramitra Alfa Sekuritas, berharap BEI tidak melakukan suspend terlalu lama. Pembukaan suspend enam emiten ini juga memberikan efek positif karena kepercayaan investor mulai pulih. "Kondisi bursa regional dan global juga sudah mulai baik," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News