Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai Kamis (8/8) pemerintah resmi membuka masa penawaran Sukuk Tabungan (ST) seri ST005. Investor dapat membeli instrumen ini hingga 21 Agustus 2019.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyampaikan, ST005 dijual melalui 22 mitra distribusi yang telah bekerja sama dengan pemerintah. Jumlah ini meningkat dibandingkan saat penawaran Savings Bond Ritel seri SBR007 lalu sebanyak 20 mitra
"Kami masih membuka peluang untuk menambah jumlah mitra distribusi lagi di masa mendatang," kata dia, Kamis (8/8).
Baca Juga: Pemerintah yakin peminat sukuk tabungan ST005 akan meningkat
Berbekal jumlah mitra distribusi yang melimpah, pemerintah optimistis mampu mencapai target penerbitan ST005 sebesar Rp 2 triliun.
ST005 memiliki tingkat imbalan atau kupon sebesar 7,40% per tahun. Angka ini berlaku sebagai tingkat imbalan atau kupon minimal (floor) yang berasal dari tingkat suku bunga acuan pada saat penetapan sebesar 5,75% ditambah spread tetap sebesar 165 bps atau 1,65%.
Tingkat imbalan atau kupon berikutnya akan disesuaikan tiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian imbalan sampai dengan jatuh tempo.
Luky mengatakan, kupon ST005 tidak jauh berbeda dengan SBR007 yang mencapai 7,50%. Pemerintah disebut selalu mempertimbangkan kondisi pasar sekunder obligasi Indonesia ketika hendak menentukan tingkat kupon ST005.
Kondisi pasar obligasi pun belakangan ini cepat sekali berubah. Ketika Indonesia memperoleh kenaikan peringkat utang dari S&P Global Ratings akhir Mei lalu, pasar obligasi domestik memasuki fase yang positif dengan ditandai turunnya yield Surat Utang Negara (SUN).
Namun, sudah lebih dari seminggu terakhir pasar kembali volatil akibat meningkatnya tensi perang dagang AS-China. "Jadi kupon ST005 tidak turun dari langit begitu saja," kata Luky.
Baca Juga: Wah, Pemerintah Tawarkan Kupon Gede untuk Sukuk Tabungan ST005 premium
Terlepas dari itu, ia yakin kupon ST005 masih cukup menarik bagi para investor ritel. Apalagi, investor berkesempatan ikut berpartisipasi dalam membantu pembangunan nasional. Nantinya, dana hasil penerbitan ST005 akan digunakan untuk membiayai APBN sekaligus pembangunan SDM di Indonesia.
Tak hanya itu, Luky juga percaya investor kalangan milenial akan kembali mendominasi pemesanan ST005. Ini mengingat sejak Surat Berharga Negara (SBN) ritel dijajakan secara online, terjadi perubahan struktur investor ritel domestik.
Dalam hal ini, jumlah investor milenial yang membeli instrumen tersebut jauh lebih banyak ketimbang investor baby boomers. "Sekarang pembeli SBN ritel dari milenial sudah sekitar 51%," ujarnya.
Pemerintah pun berharap jumlah investor domestik khususnya kalangan milenial atau pemula terus bertambah seiring gencarnya penerbitan SBN ritel. Hal ini sejalan dengan usaha pemerintah dalam memperbesar basis investor domestik di pasar obligasi.
Sebagai catatan, investor ritel dapat melakukan pemesanan ST005 dengan harga minimum Rp 1 juta dan maksimum Rp 3 miliar. Investor akan memperoleh pembayaran kupon pertama pada 10 Oktober 2019 mendatang.
ST005 memiliki fitur early redemption yang memungkinkan investor untuk mencairkan sebagian dananya. Periode early redemption berlangsung pada 24 Juli hingga 4 Agustus 2020 mendatang. Instrumen ini akan jatuh tempo pada 10 Agustus 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News