Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Maskapai penerbangan, Sriwijaya Air akan menawarkan sebagian saham mereka untuk dijual ke publik. Rencananya, Sriwijaya Air akan menggelar initial public offering (IPO) dengan penjamin efek dari CLSA CITIC dan RHB Securities.
Rencananya perusahaan akan menjual 25% saham yang dimiliki. Hanya saja, belum ketahuan, berapa target penjaringan dana yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Chandra Lie, CEO Sriwijaya Air mengungkapkan, seluruh dana hasil IPO tersebut nantinya digunakan untuk melebarkan sayap bisnis maskapai. Dia mengatakan, tahun ini ingin menambah dua pesawat wide body (berbadan besar), 12 pesawat berbada sedang (narrow body), dan 12 pesawat ATR.
"Keinginan kami lepas 25%, tapi nilainya belum. Kami mesti terbuka, agar masyarakat bisa menilai kinerja perusahaan," ujar Chandra Lie, usai melaksanakan mini expose di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/3).
Pihaknya merencanakan IPO tersebut bisa terlaksana pada bulan ke enam tahun ini. Langkah itu juga ditujukan untuk mengembangkan ekspansi maskapai seiring dengan program tol udara Jokowi. "Kami juga akan membuka rute-rute baru," tambahnya.
Selain itu, dengan pesawat berbadan besar, Sriwijaya Air membidik bisa berperan dalam perjalanan haji dan umroh di tanah suci. Saat ini, pihaknya masih membuka rute lewat Srilangka untuk kemudian diangkut oleh pesawat lain.
Chandra mengatakan Indonesia memiliki market yang besar. Hal itu lantaran didukung oleh program pemerintah yang ingin mengembangkan pariwisata dengan mendatangkan wisatawan internasional. "Saat ini, sudah melayani 13 kota di China. Sekarang juga akan menambah lagi ke rute internasional," ujarnya tanpa merinci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News