kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Spekulasi kenaikan suku bunga menekan bursa AS


Selasa, 10 Maret 2015 / 22:11 WIB
Spekulasi kenaikan suku bunga menekan bursa AS
ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh. Standard & Poor’s 500 Index turun 1,2% menjadi 2.055,26 pada pukul 10:33 a.m. di New York. Sementara indeks The Dow Jones melemah 233,05 poin, atau 1,3% menjadi 17.762,67.

Pelemahan bursa AS dipengaruhi oleo sejumlah saham perusahaan keuangan dan teknologi. Saham Goldman Sachs Group Inc dan JPMorgan Chase & Co turun di kisaran 1,5%, dan memimpin pelemahan saham sektor keuangan dalam indeks Standard & Poor’s 500. 

Hal yang sama juga terjadi di saham United Technologies Corp, Cisco Systems Inc dan saham Walt Disney Co yang turun di angka 1,5%. Saham-saham perusahaan Amerika turun, seiring dengan spekulasi makin dekatnya Bank Sentral (The Fed) menaikkan suku bunga acuan. 

Selain itu, kenaikan mata uang dollar AS juga membuat sentimen negatif bagi bursa. "Penguatan mata uang dollar dan zona euro yang masih belum stabil menjadi fokus pasar," kata  Michael James, Director of equity trading at Wedbush Securities Inc di Los Angeles, Selasa (10/3).

Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada tahun ini menguat seiring dengan mambaiknya data ekonomi Amerika Serikat. Kondisi itu menekan pasar keuangan dan mendorong kenaikan kurs dollar. 

Spekulasi makin kuat setelah Presiden The Fed Dallas, Richard Fisher mengatakan sudah seharusnya bank sentral memulai secara bertahap kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga harus dilakukan sebelum ekonomi Amerika mencapai tahap full employment, yang dikhawatirkan bisa menjadi penyebab resesi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×