Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat alias greenback menguat tipis terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Keyakinan pasar bahwa The Federal Reserve mengurangi stimulus telah mengangkat mata uang negeri Paman Sam.
Di pasar spot, Rabu (13/11) pukul 17.40, pasangan AUD/USD turun 0,09% ke 0,9293. Sementara, pasangan EUR/USD turun 0,16% ke level 1,3414. Tapi, pasangan USD/JPY turun 0,13% ke 99,51.
Dollar bertenaga akibat pasar berspekulasi bahwa The Fed akan mengurangi stimulus moneter tahun ini. Pekan lalu, data tingkat penciptaan lapangan kerja baru AS sepanjang Oktober 2013 mencapai 204.000 lapangan kerja. Angka tersebut meningkat dibanding September 2013 yang hanya 163.000 lapangan.
Namun, pasar masih menunggu perkembangan data ekonomi AS terbaru yang bisa memperjelas arah kebijakan stimulus moneter The Fed, termasuk data neraca perdagangan dan tunjangan pengangguran Amerika. “Selain itu, pergerakan datar juga dipicu oleh aksi tunggu pasar terhadap penampilan perdana Janet Yellen sebagai Gubernur Bank Sentral Amerika,” kata Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures.
Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri menambahkan, indeks kepercayaan bisnis kecil di Amerika Serikat sepanjang Oktober 2013 yang turun bisa menghambat dollar AS untuk melanjutkan penguatan.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, sentimen dari luar AS juga seperti Australia juga mendukung penguatan dollar AS. Indeks upah Australia sepanjang kuartal III yang dirilis, kemarin , hanya naik 0,5%. Data ini mengecewakan pasar yang berharap naik 0,7%. Selain itu, aussie masih belum lepas dari tekanan dari kepercayaan bisnis Australia yang turun di Oktober.
Ditambah, kekecewaan pasar terhadap hasil pertemuan petinggi Partai Komunis China yang tidak menghasilkan keputusan terkait reformasi ekonomi. Australia sebagai mitra kerja China terkena imbas negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News