kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Spekulasi bank sentral pangkas suku bunga, euro melemah atas yen dan dollar


Jumat, 12 Agustus 2011 / 07:49 WIB
Spekulasi bank sentral pangkas suku bunga, euro melemah atas yen dan dollar
ILUSTRASI. Siap gowes di medan ekstrem, harga sepeda gunung United Detroit SV 26 murah meriah


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Pergerakan euro saat ini menuju penurunan lima harian terburuk dalam empat minggu terhadap yen. Pelemahan euro terjadi setelah para trader bertaruh bahwa Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga acuannya untuk memacu pertumbuhan di kawasan regional.

Selain itu, mata pelaku pasar juga akan tertuju pada perilisan data Produk Domestik Bruto, yang dijadwalkan dirilis hari ini.

"Sejumlah faktor yang mempengaruhi euro adalah pemangkasan suku bunga acuan dari Bank Sentral Eropa dan data PDB Yunani. Jika data yang dirilis negatif, kita akan melihat pergerakan euro terus mengalami pelemahan," jelas Greg Gibbs, currency strategist Royal Bank of Scotland Group Plc di Sydney.

Pada pukul 08.30 waktu Tokyo, euro diperdagangkan di posisi 109,29 yen dari 109,42 di New York, kemarin. Dengan demikian, dalam sepekan ini, pelemahan euro sudah mencapai 2,4%, terbesar sejak periode mingguan yang berakhir 15 Juli lalu.

Sementara, jika berhadapan dengan dollar, nilai tukar euro berada di level US$ 1,4215 dari US$ 1,4241 kemarin. Posisi dollar sendiri saat ini berada di level 76,87 yen dari 76,84 yen, kemarin.

Sekadar tambahan, berdasarkan estimasi empat ekonom yang disurvei Bloomberg, tingkat PDB Yunani akan turun 0,8% dari kuaral pertama, dimana pada waktu itu PDB Yunani naik 0,2%. Jika ramalan itu benar, maka hal tersebut akan menjadi kontraksi ke sembilan dalam 11 kuartal terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×