Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah akan menggelar lelang surat utang negara (SUN) dengan target indikatif Rp 8 triliun pada 6 Mei 2013. Para analis memprediksi investor akan meminta yield tinggi dalam lelang tersebut.
Desmon Silitonga, analis PT Millenium Danatama mengatakan, antisipasi kenaikan harga bahan bakar ninyak (BBM) bersubsidi akan mendorong investor meminta yield yang tinggi ketimbang harga pasar. "Pengumuman mengenai kebijakan harga BBM baru memang dilakukan setelah pembahasan perubahan APBN dan paling cepat akhir Mei ini. Namun untuk lelang 6 Mei sudah terlihat pengaruhnya," kata Desmon, Kamis (2/5).
Kendati demikian, dia menduga, permintaan investor dalam lelang nanti masih cukup tinggi. Dengan demikian, target indikatif yang dipatok pemerintah akan tercapai.
Analis NC Securities I Made Adi Saputra menduga, penurunan outlook peringkat Indonesia dari positif menjadi stabil oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) juga memicu investor meminta yield tinggi. Rilis penurunan outlook tersebut mengakibatkan pasar obligasi sekunder tertekan dan yield mengalami kenaikan.
Dia menebak, investor akan memilih seri SPN bertenor pendek dalam lelang kali ini. Sebab, tenor pendek hanya mengalami koreksi terbatas apabila dibandingkan dengan instrumen tenor panjang.
Dalam lelang kali ini, pemerintah menawarkan dua seri anyar SPN. Yakni SPN 03130807 (new issuance) yang akan jatuh tempo 7 Agustus 2013 dan SPN 12140507 (new issuance) yang akan jatuh tempo 7 Mei 2014. Seri lain yang dilelang, yakni FR0064 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2028, seri FR0065 (reopening) dengan jatuh tempo 15 Mei 2033, dan seri FR 0066 (reopening) bertenor lima tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News