Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dollar Amerika Serikat (USD) setelah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi terhadap pasar paska pelemahan tajam yang terjadi dua hari terakhir.
Di pasar spot, Rabu (17/12), pasangan USD/IDR turun 0,45% dari hari sebelumnya menjadi 12.667. Di kurs tengah BI, rupiah menguat sebesar 1,4% menjadi 12.720.
Reny Eka Putri, pengamat pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah menguat tipis setelah BI melakukan intervensi ke pasar untuk mejaga nilai tukar. “Sebelumnya rupiah melemah karena banyak investor memindahkan sahamnya ke dollar AS karena ekspektasi penguatan dollar menjelang FOMC meeting,” kata dia.
Menurut Reny, saat ini pelemahan rupiah lebih dikarenakan faktor eksternal yakni ekspektasi penguatan dollar AS dan kenaikan suku bunga Bank Sentral Rusia. “Selain dollar AS, kini mata uang Rusia menjadi pilihan para investor,” ujarnya.
Dia menilai, pergerakan rupiah sangat tergantung penyataan dari the Fed. Jika sekenario kenaikan suku bunga tetap akan dilakukan pada pertengahan tahun 2015, rupiah akan memiliki ruang untuk menguat. Dugaannya, rupiah akan bergerak di kisaran 12.575- 12.680 esok hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
