Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Solusi Tunas Pratama masih memiliki fasilitas pinjaman sebesar Rp 360 miliar. Dana tersebut merupakan bagian dari fasilitas pinjaman senilai Rp 1,08 triliun yang didapat dari konsorsium perbankan pada tahun lalu. Mereka adalah RBS, Standard Chartered Bank, Bank CIMB Niaga, dan Bank Mandiri. Pinjaman tersebut berjangkawaktu lima tahun.
Menurut Direktur Utama Solusi Tunas Pratama Nobel Tanihaha, pada Januari 2011, Solusi Tunas sudah mencairkan sebagian dari fasilitas pinjaman tersebut senilai Rp 720 miliar.
"Dana yang dicairkan digunakan untuk ekspansi dan refinancing utang. Sekitar 50% telah digunakan untuk loan," ujarnya di Jakarta, hari ini (20/9).
Nah, rencananya, sisa dana sebesar Rp 360 miliar itu akan digunakan untuk mengakuisisi menara telekomunikasi atau perusahaan pemilik menara telekomunikasi.
Nobel mengakui, saat ini pihaknya memang sudah membidik beberapa perusahaan. "Jadi memang kita membutuhkan dana besar. Selain sisa fasilitas pinjaman tadi, dana untuk akuisisi juga akan ditambahkan dari Initial Public Offering (IPO)," tambahnya.
Selain itu, Nobel menegaskan, hingga saat ini perusahaan belum akan menerbitkan obligasi. Pernyataan ini sekaligus membantah pernyataan Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Bapepam LK Gonthor R. Aziz. Ghontor sebelumnya bilang, Solusi Tunas juga tengah mengurus izin untuk menerbitkan obligasi.
"Ah, kami belum akan terbitkan obligasi, itu salah informasinya," ujar Nobel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News