kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.169   31,00   0,19%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Solusi Bangun Indonesia (SMCB) jual 3,15 juta ton semen pada kuartal I


Minggu, 02 Mei 2021 / 14:31 WIB
Solusi Bangun Indonesia (SMCB) jual 3,15 juta ton semen pada kuartal I
ILUSTRASI. Pabrik Semen PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), dahulu bernama semen cibinong lalu semen holcim.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mulai pulih. Hal ini tercermin dari tumbuhnya volume penjualan semen sepanjang kuartal pertama 2021.

SMCB mencatatkan penjualan 3,15 juta ton semen dan terak sepanjang tiga bulan pertama 2021. Realisasi ini naik 10,97% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yang hanya 2,84 juta ton.

Secara rinci, volume penjualan semen dan terak domestik naik 4,75%, dan volume penjualan ekspor naik 64,01% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.

Baca Juga: Laba bersih Solusi Bangun Indonesia (SMCB) tumbuh 128,3% di kuartal I-2021

Aulia Mulki Oemar, Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia menyebut, fokus SMCB pada sinergi dengan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang merupakan induk usaha, membantu Perseroan mempertahankan kinerja prima meski pasar semen terdampak musim hujan dan pandemi yang masih berlanjut pada kuartal pertama.

Secara umum, Aulia menyebut dunia usaha mulai menampakkan geliat pergerakan kinerja di kuartal pertama 2021. Meski masih tergolong mengalami perlambatan, pasar semen tergerak oleh membaiknya konsumsi sektor ritel dan ekspor, khususnya di bulan Maret 2021.

Hal ini tercermin pada pertumbuhan angka konsumsi pasar semen domestik di tiga bulan pertama 2021, yang naik 1,72% menjadi 14,8 juta ton. Sementara itu, pasar ekspor mengalami peningkatan signifikan sebesar 135,49% menjadi 3,3 juta ton.

Peningkatan volume penjualan pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan. SMCB membukukan pendapatan bersih Rp 2,56 triliun di kuartal pertama, naik 4% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,46 triliun.

Aulia mengatakan, program-program efisiensi dan sinergi yang dilakukan SMCB, berkontribusi signifikan pada peningkatan pendapatan perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA menjadi Rp 561 miliar atau meningkat 40,60% dibandingkan kuartal I 2020.

Baca Juga: Tak ada proyek baru, Nusantara Almazia (NZIA) fokus tingkatkan penjualan properti

Laba sebelum bunga dan pajak penghasilan meningkat 17,90% atau menjadi Rp349 miliar. Capaian ini membantu SMCB meningkatkan laba bersihnya menjadi Rp 156 miliar, atau naik 128% secara year-on-year.

“Ketahanan operasional kami pada masa-masa sulit seperti sekarang ini, dibangun dari kemampuan beradaptasi untuk menghadapi berbagai perubahan sehingga mencapai pertumbuhan yang kami harapkan,” tulis Aulia dalam keterangan resmi, Jumat (29/4).

SMCB akan terus berfokus untuk menghadirkan produk dan solusi inovatif guna beradaptasi dengan dinamika kebutuhan pasar yang ada. Kondisi ekonomi dan industri semen di Indonesia yang masih mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19, serta semakin ketatnya persaingan, membuat SMCB tetap mewaspadai terhadap segala kemungkinan.

Selanjutnya: Pendapatan Agung Podomoro Land (APLN) naik 30,7% pada 2020 jadi Rp 4,96 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×