kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Bukukan Laba Bersih Rp 720,93 Miliar Sepanjang 2021


Rabu, 23 Februari 2022 / 08:15 WIB
Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Bukukan Laba Bersih Rp 720,93 Miliar Sepanjang 2021
ILUSTRASI. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) telah resmi mengganti merek semen Holcim menjadi Dynamix pada 27 September 2019


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil mencetak kinerja apik sepanjang tahun 2021. Mengutip laporan keuangan yang diterbitkan di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (23/2), SMCB membukukan laba bersih Rp 720,93 miliar sepanjang 2021.

Realisasi ini naik 10,74% dari Raihan laba tahun 2020 sebesar Rp 650,98 miliar. Dus, Laba per saham SMCB naik menjadi Rp 88 dari sebelumnya Rp 85.

Naiknya laba bersih SMCB bersamaan dengan naiknya pendapatan. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini mengantongi pendapatan Rp 11,21 triliun, naik 11% dari pendapatan di tahun sebelumnya yakni senilai Rp 10,10 triliun.

Secara rinci, Semen menjadi contributor utama bagi pendapatan SMCB, yakni sebesar Rp 10,240 triliun, disusul penjualan Beton jadi senilai Rp 822,65 miliar, penjualan Agregat senilai Rp 115,61 miliar, dan pendapatan dari jasa konstruksi lainnya senilai Rp 39,8 miliar.

Baca Juga: Hijrah ke Semen Indonesia, 2 Direktur Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Undur Diri

Pada tahun 2021, penjualan ke PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mewakili 74% dari total penjualan konsolidasian Grup. Hal ini karena penunjukan PT Semen Indonesia Tbk  sebagai distributor tunggal sejak 1 Oktober 2020.

Namun, sejumlah beban SMCB juga turut mendaki. Salah satunya beban pokok penjualan yang naik 17,40% dari semula Rp 7,12 triliun menjadi Rp 8,36 triliun. Beban distribusi juga ikut naik sebesar 10,35% menjadi Rp 757 miliar.

Namun, beban penjualan menurun tipis dari semula Rp 965,14 miliar menjadi Rp 964,02 miliar. Pun demikian dengan beban umum dan administrasi yang menurun menjadi 394,32 miliar dari sebelumnya Rp 397,37 miliar di 2020.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×