kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SMRA pangkas target pra penjualan


Kamis, 22 September 2016 / 07:05 WIB
SMRA pangkas target pra penjualan


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lesunya bisnis properti tahun ini berdampak besar bagi PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Alhasil, perusahaan properti ini terpaksa memangkas target marketing sales tahun ini menjadi Rp 3,5 triliun.

Sekadar mengingatkan, di awal tahun ini, perusahaan pengembang kawasan Summarecon Kelapa Gading ini optimistis bisa mengantongi pra penjualan hingga Rp 4,5 triliun.
Artinya, SMRA memangkas marketing sales hingga 22,2%. "Revisi target dilakukan karena pasar lesu," kata Sekretaris Perusahaan SMRA Michael Yong kepada KONTAN, Selasa (21/9).

Penurunan target ini dirasa wajar, mengingat hingga pertengah September 2016 ini, Summarecon baru mencetak pendapatan pra penjualan sebesar Rp 2 triliun. Angka ini cuma sekitar 44,4% dari target awal yang ditetapkan perusahaan properti ini.

Lantaran belum mencapai setengah dari target awal, langkah revisi diperlukan. SMRA kini tengah menanti program amnesti pajak tuntas demi mengejar target pra penjualan yang kini tinggal Rp 1,5 triliun tersebut.

"Amnesi pajak malah membuat ketidakpastian dan overhang pasar properti," jelasnya.

SMRA juga sedang mempersiapkan peluncuran beberapa proyek baru. Tapi perilisan proyek tersebut masih menunggu pasar kembali stabil. SMRA antara lain tengah menggarap proyek di Karawang.

Sebelumnya, Direktur Utama SMRA Adrianto P Adhi menyebut, kluster perumahan di Karawang yang mengusung nama Elora akan dilego di semester II-2016. Di Bandung, emiten properti ini juga menyiapkan sejumlah produk baru.

SMRA diketahui memiliki lahan seluas 330 ha di Bandung. Perseroan ini telah merilis dua kluster perumahan di Summarecon Bandung sejak tahun lalu.

Catatan saja, pada 13 September lalu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menurunkan outlook obligasi SMRA dari sebelumnya stabil jadi negatif. Sementara peringkat obligasi perusahaan properti ini tetap dipertahankan di idA+.

PEFINDO menilai bahwa performa keuangan SMRA kurang oke. Ini terlihat dari rendahnya pendapatan akibat berkurangnya permintaan properti. Kinerja keuangan perseroan ini juga melemah sejak akhir 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×