kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SMGR masih memimpin kenaikan laba


Jumat, 02 Agustus 2013 / 07:00 WIB
SMGR masih memimpin kenaikan laba
ILUSTRASI. Promo PegiPegi Mandalika & Bali s.d 17 Maret 2022, Diskon Hotel & Pesawat Hingga 50%


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Kinerja emiten sektor semen di semester I-2013 tidak semuanya menggembirakan. kinerja apik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), tak diikuti oleh rekan sejawat lainnya, yakni PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

SMGR mencetak kenaikan laba bersih terbesar, yakni 22,9% year on year (yoy) dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 2,58 triliun. Hal ini ditopang pertumbuhan pendapatan sebesar 31,9% menjadi Rp 11,4 triliun.

Senasib, INTP di enam bulan pertama 2013 sukses membukukan pendapatan Rp 8,91 triliun,  naik 8,84% yoy. Kondisi ini mengerek laba bersih INTP sebanyak 11,83% menjadi Rp 2,42 triliun.

Kedua emiten itu mendapat berkah dari kenaikan penjualan semen. SMGR, misalnya, penjualan semennya naik 18,5% menjadi 12,23 juta ton. Sedangkan penjualan INTP  mencapai 8,65 juta ton, alias naik tipis 0,5%.

Kondisi sebaliknya justru dialami SMBR dan SMCB. Penjualan semen SMBR di semester pertama 2013 melorot 12,8% menjadi 550.260 ton. Pendapatan SMBR pun turun 9% dan laba bersih SMBR akhirnya tergerus 18% menjadi  Rp 122 miliar.

Manajemen SMBR menerangkan, penurunan penjualan disebabkan lemahnya permintaan di Sumatra Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Padahal, di sanalah  pasar utama produk SMBR. Selain permintaan lesu, produksi semen SMBR juga turun selama perbaikan pabrik di kuartal I-2013.

Sementara SMCB masih bisa mendulang kenaikan pendapatan sebesar 6,96% menjadi Rp 4,48 triliun. Tapi itu  tak mampu membendung penurunan laba bersih sebanyak 7,92% menjadi Rp 467 miliar. Laba SMCB turun karena kenaikan beban keuangan.

Analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang dalam risetnya menyebutkan, penurunan kinerja emiten semen seperti SMCB, lebih karena kenaikan royalti dan perbaikan pabrik. Liliana sendiri merekomendasikan jual saham SMCB dengan target Rp 3.000. Kemarin, harga SMCB stagnan di Rp 2.625.

Sementara, analis AAA Sekuritas, Adolf Sutrisno masih merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga Rp 20.500. Harga SMGR, kemarin, naik 2,96% ke Rp 15.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×