Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Kinerja emiten sektor semen di semester I-2013 tidak semuanya menggembirakan. kinerja apik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), tak diikuti oleh rekan sejawat lainnya, yakni PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).
SMGR mencetak kenaikan laba bersih terbesar, yakni 22,9% year on year (yoy) dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 2,58 triliun. Hal ini ditopang pertumbuhan pendapatan sebesar 31,9% menjadi Rp 11,4 triliun.
Senasib, INTP di enam bulan pertama 2013 sukses membukukan pendapatan Rp 8,91 triliun, naik 8,84% yoy. Kondisi ini mengerek laba bersih INTP sebanyak 11,83% menjadi Rp 2,42 triliun.
Kedua emiten itu mendapat berkah dari kenaikan penjualan semen. SMGR, misalnya, penjualan semennya naik 18,5% menjadi 12,23 juta ton. Sedangkan penjualan INTP mencapai 8,65 juta ton, alias naik tipis 0,5%.
Kondisi sebaliknya justru dialami SMBR dan SMCB. Penjualan semen SMBR di semester pertama 2013 melorot 12,8% menjadi 550.260 ton. Pendapatan SMBR pun turun 9% dan laba bersih SMBR akhirnya tergerus 18% menjadi Rp 122 miliar.
Manajemen SMBR menerangkan, penurunan penjualan disebabkan lemahnya permintaan di Sumatra Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Padahal, di sanalah pasar utama produk SMBR. Selain permintaan lesu, produksi semen SMBR juga turun selama perbaikan pabrik di kuartal I-2013.
Sementara SMCB masih bisa mendulang kenaikan pendapatan sebesar 6,96% menjadi Rp 4,48 triliun. Tapi itu tak mampu membendung penurunan laba bersih sebanyak 7,92% menjadi Rp 467 miliar. Laba SMCB turun karena kenaikan beban keuangan.
Analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang dalam risetnya menyebutkan, penurunan kinerja emiten semen seperti SMCB, lebih karena kenaikan royalti dan perbaikan pabrik. Liliana sendiri merekomendasikan jual saham SMCB dengan target Rp 3.000. Kemarin, harga SMCB stagnan di Rp 2.625.
Sementara, analis AAA Sekuritas, Adolf Sutrisno masih merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga Rp 20.500. Harga SMGR, kemarin, naik 2,96% ke Rp 15.650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News