Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Lantaran pasar semen ritel lesu, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) membidik kontrak infrastruktur. SMCB meraih sejumlah kontrak, mulai dari perbaikan jalan hingga pembangunan sarana infrastruktur.
CEO Office SMCB Lilik Unggul Raharjo mengatakan, sejumlah proyek infrastruktur yang sudah diraih antara lain proyek tol di Sumatra dan perbaikan infrastruktur jalan Transjakarta. "Dengan kontrak-kontrak tersebut, porsi penjualan bulk (curah) bisa meningkat," kata dia, kepada KONTAN, belum lama ini.
Tapi manajemen SMCB enggan mengungkapkan total kontrak yang sudah diraih. Yang jelas, untuk proyek tol Sumatra, SMCB sudah menjalin kerjasama dengan PT Kreasi Beton untuk menggarap proyek Trans Sumatra dari Aceh-Lampung. Ruas yang dibangun di tahap pertama adalah Binjai-Medan, Medan-Kualanamu, serta Kualanamu-Tebing Tinggi, dengan panjang 63 kilometer.
Di proyek Trans Sumatra, SMCB akan menyuplai 770.000 ton semen hingga 2018 kepada tiga kontraktor, yaitu PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk dan PT PP Tbk. Lilik menjelaskan, belum ada strategi khusus untuk mendongkrak penjualan semen. SMCB hanya menggenjot penjualan dari pasar yang ada.
Sebagai informasi, SMCB merupakan salah satu pemain semen yang fokus di pasar Jawa. Seusai bergabung dengan PT Lafarge Cement Indonesia (LCI), pangsa pasar SMCB bertambah di wilayah Sumatra Utara. Secara nasional, SMCB masih memiliki pangsa pasar sebesar 14%.
Demi meningkatkan efisiensi, SMCB menerapkan sistem baru, yaitu aplikasi SAP yang akan digunakan seluruh entitas perusahaan. Namun aplikasi ini hanya bersifat management system.
Hingga kuartal III-2016, penjualan SMCB di Jawa masih menjadi penyumbang utama total pendapatan, dengan nilai mencapai Rp 5,34 triliun, atau naik 4% year-on-year (yoy). Adapun penjulan di luar jawa meningkat 18% (yoy) menjadi Rp 1,44 triliun.
Pada September lalu, SMCB meraih fasilitas pinjaman jangka panjang dari Holderfin BV The Netherland. Pokok pinjamannya senilai € 100 juta, yang digunakan untuk akuisisi entitas anak LCI. SMCB juga menerima fasilitas pinjaman jangka panjang senilai € 50 juta, yang belum digunakan.
Entitas LCI pun masih memiliki fasilitas pinjaman jangka panjang dari Sabeli SNC, yang digunakan untuk refinancing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News