Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyelenggara jaringan, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana untuk meningkatkan modal dasar melalui mekanisme penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam keterbukaan informasi, perseroan berencana melakukan penawaran umum terbatas III (PUT III) kepada para pemegang saham atas sebanyak-banyaknya Rp 68 miliar saham biasa atas nama Seri C dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Penerbitan saham baru ini akan dilaksanakan baik sekaligus maupun secara bertahap.
HMETD yang diterbitkan dalam PUT III akan memberikan hak kepada para pemegang saham perseroan untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan HMETD.
Dalam PUT III, Perseroan juga akan menerbitkan waran, sebanyak-banyaknya sebesar 36.297.054.535 lembar saham atau 35% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran PUT III.
"Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perseroan pada harga tertentu setelah enam bulan sejak waran tersebut diterbitkan. Saham yang akan dikeluarkan oleh perseroan untuk pelaksanaan waran adalah saham seri C dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham dan berasal dari portepel perseroan,” ujar Direksi Smartfren Telecom Tbk dalam keterbukaan informasi, Senin (24/9).
Lebih lanjut, Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Saham Hasil Pelaksanaan Waran akan dikeluarkan dari portepel Perseroan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pelaksanaan HMETD atau rights issue dilakukan secara bertahap dan jangka waktu antara tanggal 7 setelah RUPSLB sampai efektifnya pendaftaran PUT III yang tak lebih dari 12 bulan.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT III, baik dari hasil pelaksanaan HMETD maupun pelaksanaan waran, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, digunakan untuk pembayaran pinjaman dan modal kerja perseroan dan anak usaha.
“Perseroan memperkirakan, rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan dan anak usaha, yaitu antara lain memperbaiki struktur permodalan serta menambah kas untuk keperluan modal kerja,” jelas Direksi Smartfren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News