kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada, skema arisan MMM mulai goyah


Selasa, 26 Agustus 2014 / 07:10 WIB
Waspada, skema arisan MMM mulai goyah
ILUSTRASI. Bernyanyi bisa membantu meredakan nyeri.


Reporter: Dina Farisah, Surtan PH Siahaan | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Skema perputaran uang ala Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) atau di Indonesia dikenal dengan arisan Manusia Membantu Manusia,  tampaknya mulai goyah. Sejumlah partisipan mengeluhkan perputaran dana di sistem MMM itu mulai macet.

Salah satunya dikeluhkan oleh Ama, partisipan MMM asal Kota Cirebon, Jawa Barat. Pria yang menolak menyebutkan nama lengkapnya ini mengaku sudah tidak menerima kiriman dana/bantuan alias Get Help dalam tempo lebih dari sebulan. Padahal,  ia sudah mentransfer dana atau membantu partisipan lain alias Provide Help pada Juli 2014. "Aturan mainnya, jarak antara waktu melakukan Provide Help dan menerima Get Help tidak pernah lebih dari waktu sebulan," tuturnya,
Senin (25/8).

Sekadar mengingatkan, dalam skema MMM, setiap partisipan yang melakukan Provide Help dijanjikan mendapatkan kembali seluruh dananya.  Plus, 30% dari jumlah Provide Help yang dikirimkannya.

Ama bercerita, awal bergabung dengan MMM, ia hanya butuh waktu 30 hari untuk mendapatkan kembali uangnya. Lantaran selalu berjalan mulus dan jumlah dananya tumbuh cepat, ia mengajak 17 anggota keluarganya.
Sayang, hingga kini, dana PH yang disetor 18 partisipan ini tidak kunjung kembali. "Total Rp 135 juta dana milik kelompok kami yang nyangkut," tuturnya.

Ama juga mencium gelagat MMM yang semakin mencurigakan. Misalnya, sistem MMM memerintahkan partisipan melakukan Provide Help  massal senilai Rp 100.000. Partisipan yang sudah balik modal (BEP) pun diminta membatalkan Get Help. Bahkan, partisipan level manajer 10 (memiliki downliner 10 orang) wajib melakukan Provide Help senilai Rp 1 juta per bulan, dan manajer 1.000 wajib menyetor Provide Help senilai Rp 5 juta per bulan.

Lantaran mencium gelagat tak baik, Ama berinisiatif membentuk forum partisipan MMM. Fungsinya, mempermudah komunikasi antara partisipan MMM yang bernasib serupa. "Juga berfungsi sebagai wadah jika partisipan ingin membawa kasus mereka ke ranah hukum," ujarnya.

Tunggu janji pengelola

Dedi Erlangga, nasabah MMM Indonesia asal Kalimantan Tengah juga mengeluhkan kesulitan mendapat Get Help hingga kini. Padahal, pria yang berada di posisi manajer 1.000 ini sudah melakukan Provide Help sebesar Rp 7,5 juta sebelum Lebaran.

Pria yang sudah bergabung dengan MMM selama delapan bulan ini bercerita, sebelumnya, sistem MMM memberi tahu kepada setiap partisipan bahwa transaksi Provide Help dan Get Help akan non aktif pada H-3 sampai H+3.  Nyatanya pasca H+3, partisipan MMM yang telah Provide Help sebelum Lebaran tidak kunjung mendapatkan Get Help.

Untuk membahas persoalan ini, Dedi dan para manajer 1000 lainnya telah bertemu   dengan pendiri (founder) dan pengelola MMM pada 22 Agustus 2014 di Semarang. Namun, belum ada langkah konkret yang dijanjikan founder.
Founder hanya meminta partisipan tidak terpancing isu-isu negatif dan tetap tenang. "Makanya, saat ini, saya memutuskan untuk menunggu informasi dari founder saja," tukas Dedi.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×