Reporter: Dupla Kartini |
TOKYO. Sinyal negatif kenaikan klaim pengangguran Amerika Serikat dan kerusuhan di Libia menyeret jatuh pasar saham Asia, hari ini. Akibatnya, indeks MSCI Asia Pasifik mengalami penurunan terbesar mingguan sejak Agustus lalu.
Indeks MSCI Asia Pasifik sudah turun 0,6% ke 135,27 pada pukul 10.19 di Tokyo. Dengan penurunan hampir 10 saham untuk setiap satu saham yang naik. Bahkan, sepekan ini, indeks regional ini sudah terjungkal 2,8%, dan berada di posisi terendahnya sejak 24 Februari.
Indeks Nikkei 225 turun 0,8%, sementara indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 1,3%. Adapun, indeks Australia S & P/ASX 200 jatuh 0,9%.
Sentimen negatif membayangi pasar, karena kekerasan di Libya, Timur Tengah, dan pengangguran di AS memicu kekhawatiran goyahnya pemulihan ekonomi global. Semalam, AS merilis angka klaim pengangguran sepekan yang berakhir 5 September naik 26.000 menjadi 397.000. Jumlah ini melampaui perkiraan pasar yang memprediksi hanya naik menjadi 376.000.
Secara terpisah, Departemen Perdagangan AS mengatakan, defisit perdagangan barang dan jasa meningkat 15% menjadi US$ 46,3 miliar pada Januari. Hal ini disebabkan lonjakan impor terutama akibat tingginya harga minyak. Sebelumnya, bursa Eropa juga anjlok karena Moody's Investors Service memangkas peringkat utang Spanyol menjadi AA2.
"Setelah kemarin masa-masa optimisme, sekarang muncul semua masalah ini yang menekan pasar," kata Juichi Wako, Analis Senior dari Nomura Holdings Inc, di Tokyo.
Beberapa saham yang menyeret indeks regional antara lain, saham Honda Motor Co, produsen mobil Jepang yang pendapatannya sekitar 44% dari penjualan di Amerika Utara, turun 1,2% di Tokyo. Hal yang sama terjadi pada saham Toyota Motor Corp. yang anjlok hingga 1,2% di Tokyo. Sementara, saham BHP Billiton Ltd, perusahaan pertambangan terbesar di dunia tergelincir 0,8% di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News