Reporter: Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Poundsterling akhirnya melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Pelemahan poundsterling ini akibat pernyataan pejabat Bank of England (BoE) yang akan menahan suku bunga di level rendah.
Di pasar spot hingga Jumat (13/12) pekan lalu, pasangan GBP/USD melemah 0,31% menjadi 1,6300 dan pasangan GBP/AUD melemah 0,60% menjadi 1,8185. Pairing EUR/GBP menguat 0,26% menjadi 0,8434.
GBP melemah, setelah Kepala Ekonom BoE, Spencer Dale mengatakan, suku bunga akan tetap rendah sampai adanya pemulihan ekonomi berkelanjutan di Inggris. Dale mengatakan, bank sentral hanya akan meningkatkan suku bunga mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan pasangan mata uang EUR/GBP pada akhir pekan lalu masih bergerak sideway. Namun, euro masih lebih kuat bila dibandingkan dengan poundsterling meski pergerakannya masih dikisaran yang sempit.
Daru bilang, EUR/GBP pada Rabu (11/12) sempat melonjak karena data-data ekonomi yang membaik terutama di Eropa. Apalagi dengan euro yang masih lebih banyak dibeli oleh para pelaku pasar.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Megegrowth Futures mengatakan, pergerakan GBP/AUD masih menguat di level atas meski terbatas.Bank Sentral Australia (RBA) menginginkan pelemahan aussie untuk meningkatkan ekspor. "RBA tidak melakukan intervensi mata uang, tapi intervensi verbal yang menyatakan aussie harus melemah terhadap mata uang lain," kata Wahyu.
Ibrahim, analis pasar uang mengatakan, akhir pekan lalu poundsterling tertekan kesepakatan anggaran Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini meningkatkan spekulasi pasar bahwa Bank Sentral AS akan benar-benar segera memangkas stimulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News