kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sinarmas Agribusiness and Food akan replanting hingga 2027


Rabu, 02 Oktober 2019 / 20:38 WIB
Sinarmas Agribusiness and Food akan replanting hingga 2027
ILUSTRASI. Sinar Mas dan Minyak Goreng


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinarmas Agribusiness and Food akan menjalankan program peremajaan sawit secara bertahap dari tahun 2019 hingga 2027 untuk seluruh wilayah Indonesia. Sebagai awalan, tahap pertama peremajaan telah dilakukan di kebun plasma anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Makmur Lestari di Desa Kenantan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau seluas 322 hektare (145 petani) dari total kurang lebih 32.000 hektare kebun plasma binaan perusahaan di Riau.

Chief Executive Officer (CEO) Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Riau Franciscus Costan mengatakan, peremajaan kebun kelapa sawit di Riau adalah tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerjasama pada Februari 2019 antara KUD Makmur Lestari, PT BRI Agroniaga Tbk, Badan Pengelola Dana Perkebunan-Kelapa Sawit (BPDP-KS), dan PT Ramajaya Pramukti, anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di wilayah Riau.

Perjanjian ini berisi pemberian dana hibah peremajaan kebun kelapa sawit dengan total lebih dari Rp 8 miliar dari BPDP-KS untuk petani kelapa sawit anggota KUD.

Baca Juga: Perang dagang memanas, SMAR dan MGRO mengincar pasar CPO China

Franciscus mengatakan, saat ini tantangan yang dihadapi para petani plasma adalah tanaman yang sudah berusia tua dan pokok sudah terlalu tinggi sehingga produktivitas menurun dan memerlukan biaya panen yang cukup tinggi. 

"Dengan melakukan peremajaan kebun sawit melalui praktik agronomi yang baik, kami dapat membantu petani meningkatkan produktivitasnya tanpa harus membuka lahan baru. Selain itu petani plasma juga mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sertifikasi ISPO yang sangat penting sebagai
standar wajib tata kelola perkebunan sawit,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/10).

Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menyambut baik penanaman perdana program peremajaan kelapa sawit ini sebagai upaya menjaga sawit sebagai komoditas strategis nasional tetap berkelanjutan. "Program ini dapat meningkatkan pengetahuan serta keahlian para petani dalam praktik budidaya kelapa sawit dan memperbaiki kesejahteraan hidup mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Fitch Menurunkan Prospek Peringkat Tiga Entitas Perkebunan Sawit Milik Grup Sinar Mas

Sementara itu, petani plasma sekaligus Ketua KUD Makmur Lestari Sudirman menjelaskan, dana hibah dari BPDP-KS untuk program ini sangat membantu petani khususnya anggota KUD karena peremajaan kebun memerlukan biaya yang besar. 

"Hal ini tak terlepas dari peran perusahaan sebagai mitra usaha strategis yang memfasilitasi dan melakukan pendampingan proses pengajuan hingga mendapatkan dana hibah tersebut,” kata Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×