kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

SIMP menggaet pinjaman Rp 800 miliar


Kamis, 27 November 2014 / 07:31 WIB
SIMP menggaet pinjaman Rp 800 miliar
ILUSTRASI. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan Puan dengan AHY untuk berdialog.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mendapat pinjaman untuk membayar utang jatuh tempo. Utang senilai Rp 800 miliar itu berasal dari induk usahanya Indofood Agri Resources Ltd.

Pinjaman yang diraih pada 24 November 2014 bertenor 36 bulan. Suku bunga utang ini sama dengan bunga utang jangka panjang dari Bank Central Asia (BCA). SIMP akan membayar bunga utang setiap enam bulan.

SIMP memilih utang dari induk usahanya karena dianggap lebih ringan. Sebab, "Biaya pinjaman dari lembaga keuangan perbankan dan pembiayaan melalui penerbitan obligasi relatif lebih tinggi," ucap Mark Julian Wakeford, Direktur Utama SIMP dalam pengumuman tertulis yang terbit Rabu (26/11).

SIMP akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi utang pokok obligasi I tahun 2009 senilai Rp 452 miliar dan Sukuk Ijarah I tahun 2009 senilai Rp 278 miliar yang jatuh tempo 1 Desember 2014.

SIMP akan menggunakan Rp 70 miliar untuk memenuhi belanja modal agar tak mengganggu kas. Per 30 September 2014, SIMP memiliki kas dan setara kas Rp 2,2 triliun.
SIMP memiliki utang yang jatuh tempo lebih dari setahun  senilai Rp 1,45 triliun. Utang itu terdiri dari utang bank senilai Rp 729,75 miliar dan utang obligasi sebanyak
Rp 729,63 miliar.

SIMP juga memiliki beberapa utang bank jangka pendek  atau jatuh tempo kurang dari setahun. Misalnya, utang senilai Rp 1,25 triliun dari Bank Mandiri yang memiliki jatuh tempo Juni 2015. SIMP juga memiliki utang sekitar Rp 300 miliar dari BCA yang jatuh tempo pada Desember 2014. Perusahaan ini juga mengantongi utang US$ 20 juta dari Bank Rabobank Indonesia dan jatuh tempo Juli 2015.

Anak usaha SIMP juga memiliki utang Rp 703 miliar dari BCA yang jatuh tempo Desember 2014 dan US$ 16 juta dari Bank Rabobank Indonesia yang jatuh tempo Juli 2015.

Ada pula utang Rp 100 miliar dari Hong Kong and Shanghai Banking, US$ 100 juta dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation cabang Singapura, dan US$ 35 juta dari Citibank yang jatuh tempo di Maret 2015. Sementara utang bank jangka panjang Rp 3,43 triliun.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×