kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.199   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

SIMP diversifikasi bisnis jagung


Minggu, 21 September 2014 / 19:44 WIB
SIMP diversifikasi bisnis jagung
ILUSTRASI. Ruas Tol Astra Infra: Kendaraan pemudik melintas menuju gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat,


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) berusaha untuk tak hanya mengandalkan Crude Palm Oil (CPO). Emiten yang merupakan Grup Indofood ini pun menggarap bisnis jagung di tahun ini.

Direktur Keuangan SIMP Tan Agustinus mengatakan bahwa SIMP telah menanam sekitar 200 hektare (ha) tumpang sari jagung dengan singkong. SIMP pun memiliki konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) sebesar 73.000 ha. Jika diizinkan oleh Direktorat Kehutanan, maka sekitar 10% atau 7.300 ha akan digunakan untuk palawija.

"Nantinya jagung ini akan dikembangkan menjadi pakan ternak," ungkap Tan.

Tak hanya jagung, SIMP pun menggenjot bisnis tebunya. Juli lalu, SIMP melalui anak usahanya PT Lajuperdana Indah mengakuisisi 232.500 saham atau 100% kepemilikan PT Madusari Lampung Indah. Akuisisi tersebut bernilai Rp 227,85 miliar. Pendanaannya diperoleh dari kas internal dan pinjaman perbankan dan kas internal. Adapun, pinjaman yang diperoleh yakni Rp 135 miliar dari bank lokal.

Madusari memiliki 3.800 hektar lahan yang belum ditanam. Sampai akhir tahun ini, Tan menyebut bahwa pihaknya akan menanam sekitar 500 ha. Lalu di tahun depan, SIMP akan menggenjot dengan melakukan penanaman 3.000 ha.

Ia bercerita, margin bisnis tebu dalam 3 sampai 6 bulan ini adalah 20% sampai 25%. Disadarinya bahwa harga gula dunia tengah anjlok. Untungnya, gula di pasar domestik masih mencatat harga Rp 8.500 per kilogram.

Direktur SIMP Jhonny Ponto menyebut, pihaknya memiliki dua pabrik gula yang terintegrasi di Pati, Jawa Tengah dan Ogam Kemiring Ulu Timur, Sumatera Selatan. Adapun setiap tahun, SIMP akan terus menggarap bisnis baru. Saat ini, SIMP juga menanam kelapa sawit, karet, kakao.

Pada semester pertama, penjualan CPO SIMP menurun 3% dari 433.000 ton menjadi 423.000 ton. Sedangkan, inti sawit naik 4% dari 88.000 ton ke posisi 92.000 ton. Penjualan karet melar 5% dari 7.600 ton menjadi 7.900 ton. Lalu, gula naik 21% dari 21.000 ton ke posisi 24.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×