Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyiapkan tiga skenario target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tahun 2022. Pertama, base cas scenario, dengan proyeksi IHSG di akhir 2022 berada pada level 7.600 dengan potensi kenaikan sekitar 15,1%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dan Emma A. Fauni menyebut, proyeksi ini didukung oleh pertumbuhan laba bersih yang berkelanjutan dan preferensi investor terhadap ekuitas di pasar negara berkembang yang memberikan pertumbuhan lebih tinggi ketimbang pasar saham di negara maju.
Skenario ini mengasumsikan pertumbuhan laba bersih IHSG pada tahun 2022-2023 masing-masing sebesar 18,0% dan 10,0% dan target price to earnings (P/E) IHSG sebesar 16,4 kali.
Baca Juga: Kurs rupiah spot menguat ke Rp 14.336 per dolar pada Rabu (8/12) pagi
Kedua, bull case scenario. Asumsi ini memproyeksikan IHSG pada akhir 2022 berada di level 8.000 dengan potensi kenaikan sekitar 22,1%. Skenario bull case mengasumsikan pertumbuhan laba bersih IHSG pada 2022-2023 masing-masing sebesar 22,0% dan 12,0% yoy, dan target P/E IHSG sebesar 16,4 kali.
“Hal ini akan terwujud jika siklus supercycle komoditas yang membuat komoditas (terutama CPO dan harga batubara) bertahan di level yang menguntungkan sepanjang 2022. Ini akan mendongkrak kinerja laba emiten,” tulis Hariyanto dan Emma dalam riset, Rabu (8/12).
Baca Juga: IHSG menguat pada Rabu (8/12) pagi, cek rekomendasi saham berikut
Ketiga, bear case scenario. Dalam skenario ini, IHSG pada tahun depan hanya akan berada di level 6.100 dengan potensi penurunan sekitar 6,9%. Skenario bear case ini mengasumsikan pertumbuhan laba bersih IHSG pada 2022-2023 masing-masing sebesar 10% dan 10% dengan target P/E IHSG sebesar 14,0 kali.
Proyeksi ini akan terwujud jika harga komoditas mengalami kejatuhan dan pemulihan kinerja laba bersih emiten di 2022 lebih lemah dari yang diharapkan, karena pengendalian Covid-19 membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Berlanjutnya arus dana asing yang keluar dari pasar saham tanah air juga turut mewujudkan asumsi ini.
Baca Juga: IHSG menanjak pada awal perdagangan Rabu (8/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News