Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Puluhan saham menjadi anggota baru saham gocap. Puluhan saham gocap baru tersebut hampir ada di semua sektor. Apabila dilihat dari tahun listing, saham tersebut ada yang terbilang sudah puluhan tahun melantai. Namun, banyak juga yang masih seumur jagung.
"Kalau lihat penambahan cukup banyak karena faktor asuransi dan juga tekanan dari market," ujar Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2).
Tekanan tersebut akan cukup mempengaruhi harga saham lapis ketiga. Saham yang mengalami tekanan harga sejalan dengan tekanan market dinilai Alfred masih bisa berpeluang naik. Namun, bila saham tersebut berkaitan langsung dengan kasus asuransi maka akan cukup sulit rebound.
Baca Juga: Tekanan pasar dan nilai emisi kecil bikin puluhan saham jadi gocap
Dus, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dinilai masih bisa berpeluang naik sejalan dengan kenaikan harga batubara dan perbaikan kinerja terutama di kuartal I-2020.
Lebih lanjut, Alfred mengatakan penurunan harga suatu saham juga bisa dipengaruhi oleh fundamental dan faktor good corporate governance (GCG). Maka untuk terhindar dari saham yang rentan jatuh ke harga Rp 50, investor perlu memperhatikan dua hal tersebut.
"Ada yang GCG ga ada masalah tetapi karena fundamental bisa gocap, ada juga yang fundamental oke tetapi karena GCG jadi gocap," jelas dia.
Baca Juga: Puluhan saham mentok ke level gocap pada Februari 2020
Selain itu, investor disarankan untuk tidak memilih saham yang bergerak di level Rp 60-Rp 80 agar terhindar dari saham gocap. Apalagi di saat pasar cenderung bearish. Sebab apabila rebound saham-saham di lapis tiga ini menjadi saham yang paling lama untuk kembali menguat. "Kalau market merah, tentu yang lebih cepat naik bisa rebound ya saham-saham first liner," kata Alfred.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News