kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi Berlian Laju Tanker (BLTA) setelah meraup laba


Senin, 22 April 2019 / 19:33 WIB
Simak strategi Berlian Laju Tanker (BLTA) setelah meraup laba


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) kembali optimistis berlayar di perairan Indonesia setelah meraup laba di tahun lalu. BLTA akan mengoptimalkan delapan kapal milik sendiri dan dua kapal milik joint venture untuk beroperasi mengangkut biodisel sebagai unit usaha utama perusahaan.

Direktur Independen BLTA Benny Rachmat mengatakan, hal ini seturut dengan kebutuhan pengangkutan biodiesel dalam negeri yang meningkat hingga 6 juta kiloliter seiring dengan implementasi kebijakan program B20.

Hingga kini, BLTA sudah memperoleh kontrak time charter dengan pihak ketiga sebesar US$ 11,1 juta untuk tahun 2019 dan sebesar US$ 2,8 juta untuk tahun 2020 nanti. Emiten yang sahamnya baru saja bergerak setelah suspensi hampir tujuh tahun ini belum akan melakukan aksi korporasi baik penerbitan obligasi, rights issue, maupun buyback saham pada tahun ini.

“Kami akan lebih fokus meningkatkan kinerja dengan sumber daya yang ada dari kami,” kata Direktur Independen BLTA Benny Rachmat dalam paparan publik, Senin (22/4) di Bursa Efek Indonesia.

Meski begitu, Benny tidak merinci secara jelas apa rencana bisnis BLTA tahun ini. Ia menjanjikan pada paparan publik selanjutnya akan membuka rencana tersebut. "Akan kami buka awal Mei nanti," imbuhnya.

Tahun lalu, pendapatan BLTA turun tipis 1,27% menjadi US$ 24,93 juta dari sebelumnya US$ 25,25 juta. Sementara beban pelayaran naik 18,24% menjadi US$ 5,77 miliar. Meski begitu BLTA akhirnya meraup laba US$ 5,42 juta pada tahun lalu.

Laba ini muncul karena BLTA tidak lagi mencatat kerugian lain-lain bersih. Pada tahun 2018, BLTA meraup keuntungan lain-lain bersih US$ 971.868.

Pada tahun 2017 BLTA masih mencatat rugi US$ 8,77 juta. Pada tahun 2017, BLTA mencatat kerugian yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan derivatif yang mencapai US$ 12,96 juta serta kerugian lain-lain bersih US$ 830.563.

Meski kinerja membaik, harga saham BLTA masih berada di Rp 50 per saham pada penutupan perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×