kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi 6 BUMN yang kata Menteri Erick akan lakukan buyback sahamnya saat ini


Minggu, 22 Maret 2020 / 22:26 WIB
Simak strategi 6 BUMN yang kata Menteri Erick akan lakukan buyback sahamnya saat ini
ILUSTRASI. Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Soetta memeriksa suhu tubuh Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (11/3/2020). Dalam kunj


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Meski aksi korporasi pembelian kembali saham alias buyback tanpa rapat umum pemegang saham dibolehkan otoritas, tak semua perusahaan milik negara alias BUMN akan mengeksekusi aksinya buyback itu.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam jumpa pers digital pekan lalu (Jumat 20/3), mengatakan akan membatasi aksi pembelian kembali saham atau buyback saat ini hanya untuk enam perusahaan milik negara. “Buyback dilakukan melihat kondisi pasar,” ujar Erick. 
 
BUMN yang melakukan buyback ialah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk(BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT  Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Jasamarga Tbk (JSMR) hingga PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM).  “Para perusahaan milik negara itu akan melakukan buyback saham-saham unggulan di saat harganya turun,” tandas Menteri Erick.
 

 Kata Erick, mereka dalam  proses buyback saham BUMN di bursa. “Kita limit di enam perusahan dulu seperti BRI, Mandiri, PTBA, Telkom, dan Jasamarga," kata Erick, Jumat (20/3).  Tidak semua BUMN akan melakukan buyback. “Aksi buyback pun dilakukan secara cermat dengan terus memantau kondisi pasar,” ujar Erick lagi.

Erick tak memungkiri, ada beberapa emiten BUMN yang sudah mulai membeli saham-saham perusahaannya. Tapi “Tak berarti Rp 8 triliun dana itu akan dihabiskan dalam sehari, tapi bertahap, dengan melihat kondisi pasar,” ujar Erick. 
 
Dari enam perusahaan yang akan melakukan buyback, ada satu perusahaan negara yang baru disebut Erick yakni TLKM.
Informasi yang masuk kontan.co.id, TLKM akan menunjuk PT Mandiri Sekuritas untuk melakukan buyback itu.  “Aksi  bertahap akan dilakukan mulai besok,” ujar sumber KONTAN yang tak mau disebutkan namanya.
 
Meski menyebut ada enam bumn yang akan melakukan buyback, hanya lima BUMN yang secara terang disebut Erick. Selain TLKM, empat BUMN sudah mengumumkan aksi korporasinya di Bursa Efek Indonesia.
Inilah BUMN tersebut, lengkap dengan besaran dana, jadwalnya:
 
1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
 
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan buyback saham dengan nilai sebanyak banyaknya Rp 3 triliun.  Dalam Surat Keterbukaan Informasi perusahaan13 Maret 2020, nilai buyback tersebut tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor perseroan.
 
"BRI siap melakukan eksekusi buyback kapan saja yang dianggap perlu, dalam periode 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 13 Maret 2020 sampai 12 Juni 2020," ujar Sunarso, Direktur Utama BBRI dalam keterbukaan itu.
 
Pada penutupan perdagangan Jumat (20/3), harga saham BBRI di harga Rp 2.810 per saham, anjlok  4,10% dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya. Adapun secara year to date, saham BBRI sudah jatuh  36,14%.
 
2. Bank Mandiri (BMRI)
 
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan melakukan buyback saham perusahaan maksimal Rp 2 triliun.
Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (20/3/), pembelian kembali saham ini mengacu pada kondisi Indeks Harga Saham Gabungan.
Periode buyback akan dilaksanakan secara bertahap pada 20 Maret hingga 19 Juni 2020.
 
Menurut perusahaan, pembelian kembali saham tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha perseroan, pasalnya, Bank Mandiri masih memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersama dengan kegiatan usaha perseroan.
 
Dalam penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham BMRI jatuh 6,89% menjadi Rp 4.460. Adapun sejak awal 2020, saham BMRI anjlok 41,89%.
3. PT Bukit Asam (PTBA)
 
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 300 miliar. Jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor.
 
Buyback bakal dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tiga bulan, mulai 17 Maret 2020 sampai dengan 16 Juni 2020. 
 
Perusahaan tambang batubara ini akan membeli kembali saham-saham tersebut pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh manajemen PTBA.
Pembelian kembali tersebut akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya. 

 PTBA menunjuk PT Danareksa Sekuritas untuk melaksanakan buyback ini.

Dalam penutupan perdagangan, saham PTBA  di level Rp 1.800, meloncat sampai 21,21%. Hanya secara year to dat, saham PTBA masih jatuh 32,33%.
 
4. Jasa Marga (JSMR)
Operator tol terbesar di Indonesia PT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap meggelar pembelian saham kembali alias buyback. 
 
Jasa Marga mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar untuk membeli kembali saham JSMR. Anggaran tersebut termasuk biaya pembelian kembali saham, komisi broker, dan biaya lainnya.
 
Dana sebesar Rp 500 miliar tersebut berasal dari saldo laba Jasa Marga. Per 30 September 2019, Jasa Marga tercatat memiliki saldo laba sebesar Rp 11,06 triliun.
 
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jasa Marga tidak mematok jumlah maksimal saham yang akan dibeli kembali. 
 
Pembelian kembali saham JSMR ini akan digelar dalam jangka waktu tiga bulan, terhitung sejak 13 Maret 2020 hingga 12 Juni 2020.
Jasa Marga telah menunjuk Mandiri Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham JSMR.
 
Saham JSMR dalam penutupan perdagangan pekan lalu ditutup di harga Rp 2.690,  turun 3,58%. Sejak awal tahun, saham JSMR turun 48,02%.
 
5. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
 
Dikabarkan akan menunjuk PT Mandiri Sekuritas dalam aksi buy backnya, pada  penutupan perdagangan Jumat 20/3 lalu, saham TLKM naik 9,92% menjadi Rp 2.880 per saham. Hanya secara year to date, saham TLKM masih minus 27,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×