Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Emiten properti ini melepas 340 juta saham atau setara 6,31% dari modal ditempatkan dan disetor.
SWID menawarkan harga IPO Rp 200 per saham dan meraup dana segar Rp 68 miliar. Selama masa penawaran, Saraswanti mendapatkan kelebihan pemesanan (oversubcribed) sebanyak 22 kali dari jumlah yang ditawarkan atau senilai Rp 1,49 triliun.
Direktur SWID Agung Cucun Setiawan mengatakan penawaran saham perdana ini merupakan langkah yang tepat bagi perusahaan untuk berkembang lebih cepat. "IPO ini akan menjadi milestone bagai kami dan merupakan strategi untuk bertransformasi menjadi lebih baik dan memastikan keberlanjutan usaha," ujar dia, Kamis (7/7).
Baca Juga: Go Public, IPO Saraswanti Indoland Kelebihan Permintaan Hingga 22 Kali
Pasca IPO, Saraswanti Indoland telah menyiapkan beberapa strategi untuk pengembangan usaha. Agung melihat bahwa seiring dengan melandainya Covid-19 maka kegiatan bisnis dan pariwisata akan kembali menggeliatkan industri perhotelan.
Di samping itu, perkuliahan offline juga akan kembali dilaksanakan sehingga akan mendorong permintaan apartemen, baik untuk dibeli maupun disewakan. SWID merencanakan pembangunan tower apartemen keempat dan kelima, Bima dan Arjuna di kawasan Mataram City pada semester kedua ini. Kedua tower itu akan melengkapi kawasan tersebut dengan lima tower Pandawa Lima.
Selanjutnya, Saraswanti Indoland akan mengembangkan proyek landed house, Banyu Bening, The Villa Resort yang terdiri dari 56 unit rumah di atas lahan seluas 9.000 meter persegi di daerah Rawa Pening, Ambarawa, Jawa Tengah. Proyek tersebut juga akan dimulai di semester kedua 2022.
Baca Juga: Saraswanti Indoland (SWID) Optimistis Kinerja Recurring Income Semester II Melesat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News