Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) pada semester I-2021 kurang mengesankan di semester I-2021. Ini terlihat dari pendapatan perusahaan yang turun 21,18% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,04 triliun di akhir Juni lalu. Walau begitu, BNBR berhasil memangkas rugi bersih yang dialaminya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, rugi bersih BNBR di paruh pertama tahun ini sebesar Rp 46,46 miliar. Kerugian ini jauh lebih kecil dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 125,34 miliar.
Penurunan rugi bersih terjadi karena, beban pokok perusahaan juga mengecil sejalan dengan penurunan pendapatan, menjadi Rp 857,28 miliar dari sebelumnya Rp 1,09 triliun di semester I-2020.
Beban usaha tercatat Rp 208,09 miliar pada enam bulan pertama 2021. Angka ini turun 26,83% dibanding semester I-2020, sebesar Rp 284,41 miliar.
Baca Juga: Bakrie & Brothers kembangkan bus listrik hingga panel surya, ini dana yang disiapkan
Sejalan dengan penurunan tersebut, rugi usaha BNBR juga turun menjadi Rp 26,57 miliar dari sebelumnya Rp 52,64 miliar. "Ini mengindikasikan hasil positif atas upaya efisiensi yang kami lakukan," ujar Presiden Direktur BNBR Anindya Bakrie, Senin (2/8).
Dalam menjalankan efisiensi perusahaan, beberapa cara BNBR tempuh termasuk penurunan biaya-biaya, hingga penjadwalan ulang pembayaran kewajiban. Upaya ini cukup membuahkan hasil.
Beban keuangan BNBR menyusut 6,96% secara tahunan menjadi Rp 46,37 miliar. BNBR juga mencatat keuntungan atas pelepasan saham senilai Rp 108,91 miliar yang turut meringankan kerugian bersih perusahaan.
Selain efisiensi, sejumlah bisnis baru turut menopang kinerja perusahaan. Salah satunya, Bakrie Autoparts yang tengah memasok unit bus listrik kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Transjakarta. Sebanyak 30 unit bus saat ini akan segera digunakan oleh pihak Transjakarta.
Ke depan BNBR juga telah berkomitmen untuk menyediakan tambahan unit berikutnya. "Ini untuk memenuhi target DKI Jakarta yang ingin memiliki tambahan 100 unit bus listrik di tahun ini," imbuh Anindya.
Dalam sektor industri energi baru dan terbarukan, BNBR melalui PT Bakrie Power belum lama ini menyepakati kerja sama dengan PT PLN dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Selayar, Sulawesi Selatan.
Saat ini ada ratusan pembangkit listrik bertenaga diesel yang kini dioperasikan PLN, sehingga ini menjadi potensi besar untuk dapat dikonversi menjadi pembangkit EBT, seperti yang dilakukan di PLTS Hybrid Selayar.
BNBR melalui PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) yang fokus pada industri teknologi informasi dan komunikasi serta penyediaan jasa pendukung infrastruktur IT, saat ini juga mulai berkiprah sebagai salah satu penyedia jasa IoT (Internet of Things) untuk industri mining, manufacturing and utilities.
Mengikuti tren kenaikan sektor industrinya, pendapatan Multi Kontrol Nusantara hingga tengah tahun meningkat sebesar lebih dari 182% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan besarnya potensi bisnis ini di masa depan.
Selanjutnya: Hindari pinjol ilegal! Ini 121 fintech P2P lending terdaftar dan berizin dari OJK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News