Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham emiten di sektor barang baku masih menarik dicermati. Secara year to date, sektor barang baku yang tergambar dari IDX Basic Materials menguat 3,65% hingga perdagangan kemarin (16/2).
Salah satu segmen bisnis yang layak dilirik dari sektor tersebut adalah industri kimia dan kertas. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani melihat prospek industri kimia tahun 2023 ini masih akan tumbuh positif.
Terdorong oleh pertumbuhan aktivitas manufaktur dalam negeri. Hal ini tercermin dari PMI Index Indonesia pada Januari 2023 yang masih ekspansif pada level 51,3. Menggambarkan permintaan domestik masih kuat sehingga mampu mendorong aktivitas manufaktur.
Permintaan produk di pasar domestik pada industri petrokimia hulu juga sangat besar. "Industri hulu ini sebagai pemasok bahan baku ke industri turunannya seperti industri plastik, serat kain, tekstil, elektronik, otomotif, kabel listrik dan beberapa jenis produk kemasan lainnya," terang Chisty kepada Kontan.co.id, Jumat (17/2).
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis ke 6.899 di Pagi Ini (17/2), Sektor Teknologi Melejit
Produk yang dimiliki emiten industri kimia bervariasi, dengan prospek bisnis berbeda. Chisty melihat emiten industri kimia yang masih menarik di antaranya adalah produk petrokimia yang essensial untuk industri hilir seperti plastik, tekstil, kosmetik, pestisida, bahan farmasi, bahan peledak, dan karet sintetik.
Selain petrokomia, pada sektor barang baku ini Chisty juga menjagokan emiten yang bergerak di bisnis energi dan ammonia serta kertas. Berikut rekomendasi sahamnya:
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- Rekomendasi: Buy di area Rp 885 – Rp 900
- Target harga: Rp 940
- Cut loss level: Rp 835.
BRPT sedang mengembangkan tiga proyek lain di antaranya pembangunan kompleks petrokmia CAP2, proyek PLTU Jawa 9&10, dan penambahan kapasitas pada proyek salak binary sebesar 15 megawatt yang ditargetkan dapat beroperasi di tahun 2023 ini. Aksi ekspansi bisnis tersebut berdampak positif bagi kinerja BRPT mendatang.
2. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
- Rekomendasi: Buy di area Rp 975 - Rp 985
- Target Harga: Rp 1.075
- Cut loss level: Rp 925.
Chisty memproyeksikan peningkatan kinerja ESSA akan berlanjut seiring dengan peningkatan harga ammonia global yang terbilang cukup signifikan. Selain itu, ESSA juga melakukan ekspansi bisnis yang mengarah pada energi baru dan terbarukan dengan menyediakan ammonia biru. Sebagai strategi variasi produk serta integrasi bisnis ESSA di bidang hilirisasi.
3. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
- Rekomendasi: Buy on weakness pada area Rp 6.975 - Rp 7.025
- Target Harga: Rp 7.550
- Cut loss level: Rp 6.800.
4. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
- Rekomendasi: Buy on weakness di area Rp 8.000 - Rp 8.050
- Target Harga: Rp 8.600
- Cut loss level: Rp 8.000.
Menurut Chisty, pulp and paper cukup menarik, mengingat kebutuhan pulp and paper dalam negeri ini terbilang besar dengan kapasitas 12,13 juta ton per tahun sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat 10 besar dunia. Pemulihan ekonomi nasional yang disebabkan oleh meningkatnya daya beli masyarakat mendorong permintaan produk tersebut tumbuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News