kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Rekomendasi Saham Mitratel (MTEL) di Tengah Tantangan Makro Ekonomi


Kamis, 08 September 2022 / 18:33 WIB
Simak Rekomendasi Saham Mitratel (MTEL) di Tengah Tantangan Makro Ekonomi
ILUSTRASI. Rekomendasi saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi akan mendongkrak inflasi hingga memicu kenaikan suku bunga acuan. Meski di tengah tantangan makro ekonomi tersebut, bisnis menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) diproyeksi bisa tetap menjulang.

Analis Pasar Modal Mandiri Sekuritas, Henry Tedja, menyoroti anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan nama tenar Mitratel ini memiliki kontrak jangka panjang dengan perusahaan telekomunikasi yang memiliki neraca keuangan solid. Apalagi setelah konsolidasi menara Telkomsel.

Secara struktur biaya, industri menara memang bersifat capital intensive, tapi memiliki pengeluaran yang relatif tetap.

"Hal ini tercermin dari EBITDA margin perusahaan menara yang cukup tinggi, termasuk Mitratel. Karena itu kami melihat dampak kenaikan harga BBM terhadap kinerja perusahaan relatif terbatas," ujar Henry mengutip keterangan tertulis, Kamis (8/9).

Henry memperkirakan, akuisisi menara yang dilakukan Mitratel terhadap 6.000 menara milik Telkomsel akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Terlebih menara tersebut memiliki nilai dan lokasi yang strategis.

Baca Juga: Mitratel (MTEL): Konsolidasi Menara Telkom Grup Positif Bagi Industri Telekomunikasi

Akuisisi ini juga lebih cepat dari target awal yang dicanangkan, sehingga memungkinkan perusahaan melakukan cross-selling lebih cepat kepada perusahaan telekomunikasi lainnya.

"Hal ini akan meningkatkan outlook pertumbuhan dan EBITDA Mitratel dalam dua tahun mendatang," imbuh Henry.

Tak hanya menara, Mitratel juga menyiapkan infrastruktur telekomunikasi seperti fiber optic dan power to tower yang tersebar di wilayah Indonesia, termasuk luar Pulau Jawa. Hal ini bisa memberikan kemudahan bagi operator telekomunikasi maupun non-operator untuk memanfaatkan solusi terintegrasi.

Meski punya prospek bisnis yang apik, tapi Henry mengingatkan bahwa efek kenaikan harga BBM bisa berdampak terhadap harga saham MTEL. Sebab, valuasi perusahaan menara seperti MTEL cenderung berbanding terbalik dengan laju inflasi atau suku bunga.

Prediksi Henry, sentimen tersebut hanya berlangsung secara jangka pendek. Menimbang outlook perusahaan yang masih positif dalam jangka menengah, Henry pun memberikan rekomendasi beli dengan target harga di Rp 950.

Baca Juga: Akuisisi Menara Telekomunikasi Paling Marak di Masa Pandemi, Mitratel Paling Agresif

Adapun pergerakan saham MTEL pada pekan ini mengalami pelemahan. Turun di empat hari perdagangan secara beruntun, pada Kamis (8/9) ini saham MTEL merosot 0,65% ke harga Rp 765.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×