Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (27/9). IHSG melorot 0,36% atau 22,320 poin ke level 6.122,49.
Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang lesu. Penurunan paling dalam dirasakan oleh sektor teknologi hingga 0,84%. Setelahnya ada sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang sama-sama tertekan hingga 0,72%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup melemah setelah penguatan yang terjadi pertengahan pekan lalu. Di sisi lain, Dennies melihat masih ada kekhawatiran akan segera diberlakukannya tapering off dan minimnya sentimen dari dalam negeri hari ini.
Baca Juga: IHSG diramal masih akan terkoreksi pada Selasa (28/9) besok, amati saham-saham ini
Sentimen-sentimen itu diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan hari ini, Selasa (28/9). Oleh karenanya, IHSG diproyeksi akan melemah dengan level support 6.099 hingga 6.077 dan level resistance di 6.142 hingga 6.185.
"Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan penguatan volume dan stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan," kata Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (27/9).
Baca Juga: Indikator permintaan AS akan menggerakkan kurs rupiah pada Selasa (28/9)
Di tengah IHSG yang diprediksi melemah, analis mencermati saham-saham ini:
1. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
ERAA mengalami koreksi, sahamnya akan breakdown support. Investor disarankan sell atau take profit. Adapun entry level ERAA berada di Rp 620-Rp 640 per saham. Stop loss di Rp 610 per saham. Target harganya di Rp 660-Rp 680 per saham.
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Candlestick membentuk higher high dan higher low, mengindikasikan potensi WIKA melanjutkan penguatan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.150-Rp 1.170 per saham. Stop loss di Rp 1.135 per saham. Target harganya di Rp 1.225-Rp 1.250 per saham.
3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Breakout resistance dengan volume tinggi dan didukung kenaikan harga batubara. ADRO berpotensi melanjutkan penguatan. Investor disarankan masuk saham ini di harga Rp 1.480-Rp 1.510 per saham. Stop loss di Rp 1.465 per saham. Target harganya Rp 1.560-Rp 1.600 per saham.
Baca Juga: IHSG melorot 0,36% hari ini, simak proyeksi untuk Selasa (28/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
