Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus mencetak penurunan belakangan ini. Melansir Trading Economics, harga emas diperdagangkan di level US$ 2.562 per ons troi pada Minggu (17/11) pada 13.09 wib. Harga tersebut terkoreksi 0,17 dalam sehari dan melemah 4,54% dalam sepekan.
Kendati demikian, Analis mata uang serta komoditas Lukman Leong menyampaikan bahwa emas masih punya prospek sehingga cocok untuk investasi jangka panjang.
"Katalis yang mendukung adalah permintaan dari bank-bank sentral seperti China yang masih akan terus mendiversifikasi cadev mereka terutama dari dolar AS ke emas," kata Lukman kepada KONTAN, Jumat (15/11).
Baca Juga: Update Grafik Harga Emas Antam Hari Ini (17 November 2024), Harga Bergeming
Selain itu, masih ada ketidakpastian global seperti dari sisi ekonomi yakni perang dagang, kemudian konflik Timur Tengah dan perang Ukraina masih akan terus mendukung harga emas.
Meskipun belakangan harganya turun sebab investor terlebih dahulu melhat kebijakan Trump dalam hal tarif. Tetapi tahun depan diperkirakan emas bakal naik. Lukman memperkirakan emas akan berkonsolidasi di kisaran US$ 2.450 - US$ 2.700 hingga akhir tahun.
Oleh sebab itu, ia menyarankan bagi investor yang telah membeli emas di harga jauh di bawah kisaran tersebut untuk mempertimbangkan mengambil keuntungan jika harga mencapai sekitar US$ 2.600.
Sebaliknya, bagi yang ingin membeli, Lukman merekomendasikan untuk masuk di kisaran harga US$ 2.450 hingga US$ 2.500.
Selain itu Lukman merekomendasikan emas fisik bagi yang memiliki dana yang besar dan tempat penyimpanan. Sementara bagi investor yang ingin kenyamanan, fleksibilitas, liquiditas dan nilai jual beli yang lebih bagus dapat memilih emas non fisik.
Baca Juga: Sebulan Minus 1,87%, Harga Emas Antam Hari Ini Mandeg (17 November 2024)
Selanjutnya: Netflix Sebut 60 Juta Rumah Tangga Menonton Pertandingan Jake Paul VS Mike Tyson
Menarik Dibaca: Metode Kakeibo Bisa Bantu Hemat Pengeluaran Loh, Ini Cara Lakukannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News