kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi analis untuk prospek emiten transportasi di tahun 2019


Selasa, 09 April 2019 / 18:31 WIB
Simak rekomendasi analis untuk prospek emiten transportasi di tahun 2019


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten-emiten transportasi l cukup variatif di akhir 2018 lalu. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan pertumbuhan kinerja di akhir 2018 lalu.

Sementara PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) masih membukukan penurunan dari sisi pendapatan dan laba bersih di akhir 2018.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai kinerja LRNA dan WEHA masih akan berat di tahun ini. Sementara untuk BIRD dan ASSA, iamenilai punya prospek bisnis yang lebih baik di tahun ini.

Sebagai contoh, Yaki mengungkapkan bahwa BIRD misalnya, selain tetap fokus pada bisnis utamanya yaitu taksi reguler, BIRD juga banyak membuka armada Bus pariwisata dan Bus penghubung. "Selain itu, BIRD juga melakukan ekspansi ke jasa kurir," ujar dia, Selasa (9/4).

Sementara untuk ASSA, ia bilang, jasa penyewaan mobil dan logistiknya juga makin berkembang dan makin baik. "Hal in seiring mulai meratanya dan berfungsinya jalan tol di Pulau Jawa dan menyusul di Luar Jawa nanti," tambah dia.

Dari sisi saham, ia merekomendasikan untuk trading saham ASSA di kisaran Rp 735 hingga Rp 840 per saham. Untuk BIRD range tradingnya di level Rp 3.280 hingga Rp 3.550 per saham," imbuhnya.

Namun, analis Panin Sekuritas William Hartanto justru menilai prospek bisnis emiten-emiten transportasi bakal bagus di tahun ini. Alasannya karena dengan adanya aturan soal angkutan online, maka tarif mereka relatif lebih murah pada radius tertentu.

"Selain itu lebih aman dan resmi dibanding angkutan online. Jadi kinerja di tahun 2019, akan membaik tanpa memerlukan ekspansi yang besar," tutur dia. Di sisi lain, ia menilai kehadiran MRT akan menjadi hambatan baru bagi emiten-emiten.

"Penumpang yang secara kebetulan bepergian pada rute yang sama yang dilalui MRT tentu lebih memilih MRT karena perbedaan tarif. Jadi upaya pemerintah mengurangi macet memang menghambat emiten-emiten ini, namun untuk kinerja akan lebih baik di tahun ini," paparnya.

Dari sisi saham, William merekomendasikan beli saham BIRD, ASSA,WEHA dengan target harga di jangka panjang. Target harga BIRD di level Rp 3.700 per saham. Target harga ASSA dan WEHA masing-masing di level Rp 1.000 per saham dan Rp 170 per saham. "Sementara untuk LRNA disarankan untuk wait and see," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×