Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana mengadakan pembagian dividen di tahun 2019 ini. Emiten-emiten tersebut seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Indo Tambangraya Mega Tbk (ITMG), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Indonesia (Persero) Tbk (BMRI).
Adapun rasio dividen tunai WIKA direncanakan antara 20% hingga 30% dari laba WIKA tahun buku 2018 sebesar Rp 2,073 triliun. Itu berarti, dividen tunai WIKA sekitar Rp 414,6 miliar hingga Rp 621,9 miliar.
Lalu BBRI berencana membagikan dividen untuk tahun 2019 dengan rasio mencapai 45%-50% dari laba bersih 2018 yang sebesar Rp 32,4 triliun.
Lalu BDMN akan bagi dividen Rp 1,36 triliun untuk tahun buku 2018, atau 35% dari laba bersih perseroan pada tahun yang sama sebesar Rp 3,9 triliun. Dengan demikian, nilai dividen yang dibagikan Rp 143,22 per saham. Adapun, 1% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum dan sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan.
Lalu BMRI akan bagi dividen sebesar 30% dari laba bersih tahun 2018 serta pemberian dividen tambahan sebesar 15%. Dengan demikian, seluruh dividen yang diterima pemegang saham adalah 45% dari laba bersih 2018 atau sebesar Rp 9,288 triliun setara Rp 199,03 per saham. Sedangkan sisanya sekitar 55% dari laba bersih 2018 disetujui sebagai laba ditahan.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, rencana pembagian dividen emiten-emiten tersebut di 2019 cukup menarik. "Tentu menarik dan bergantung pada besar persentasenya. Sehingga total dividen selama setahun yang akan diperoleh investor jika menyimpan saham ini sepanjang tahun 2018 akan sebesar persentase tersebut," ujarnya, Selasa (26/3).
Dari emiten-emiten tersebut, secara khusus ia memilih ITMG, BBRI, BDMN dan BMRI dengan pertimbangan dividend payout ratio dan net buy asing atas saham emiten tersebut cukup besar.
Maka ia merekomendasikan untuk beli saham-saham tersebut dengan target harga di jangka menegah. William bilang, ITMG targetnya di level Rp 25.000 hingga Rp 26.000 per saham. Lalu BBRI targetnya di level Rp 4.200 per saham. "Untuk BDMN targetnya di level Rp 10.000 per saham dan BMRI target harganya di kisaran Rp 7.500 hingga Rp 7.700 per saham," pungkasnya.
Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido ikut menambahkan bahwa dari emiten-emiten tadi, ia lebih memilih BMRI lantaran masuk dalam coverage-nya. "Pembagian dividennya sangat menarik. Kemudian fundamentalnya diekspektasikan masih baik dan harga pasar yang sekarang masih undervalued," paparnya. Ia pun merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga untuk jangka menengah di level Rp 7.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News